Pemprov Papua
Angka Prevalensi Stunting Papua Tertinggi se-Indonesia, DKP Terus Gencarkan Program Makan Ikan
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua, terus menggencarkan Program Gerakan Memasyaratkan Makan Ikan (Gemarikan).
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua, terus menggencarkan Program Gerakan Memasyaratkan Makan Ikan (Gemarikan).
Ini lantaran angka prevalensi stunting di Papua tertinggi se-Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pemasaran dan Distribusi Produk Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi Papua, Yusuf Wally kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Selasa (28/2/2023).
"Dalam rangka pencegahan stunting di Provinsi Papua, kami dari DKP Papua melalui Program Gemarikan, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua agar mari kita makan ikan," ajaknya.
Baca juga: Kasus Stunting pada 9 Daerah di Papua Masih Tinggi, BKKBN Gencarkan Kampanye Percepatan Penurunan
Yusuf menjelaskan, ikan menjadi sumber protein yang penting bagi tubuh seseorang dalam kaitannya mencegah stunting.
"Karena dengan makan ikan, kita akan mendapatkan gizi atau protein hewani sebagai alternatif pangan yang dapat dikonsumsi bayi maupun balita, termasuk ibu hamil," terangnya.
Melalui Program Gemarikan yang telah dilakukan pihaknya sejak belakangan ini, pihaknya terus mengalakkan kesadaran makan ikan bagi masyarakat Papua.
"Tentunya dengan makan ikan, maka kita bisa memenuhi asupan gizi seorang anak dan membantu tumbuh kembangnya," tuturnya.
Sementara itu, ia menginformasikan sesuai data BPS tahun 2021, tingkat konsumsi ikan pada rumah tangga di Provinsi Papua 34 kilogram per tahun.
"Namun pada setiap kabupaten atau kota, memang angkanya berbeda, tetapi daerah di pegunungan misalnya tingkat konsumsi ikan di Papua," katanya.
Untuk itu, pihaknya menekankan pada membentuk sistem logistik ikan di daerah, sehingga ikan yang melimpah di pesisir dapat didistribusikan ke wilayah pegunungan.
Baca juga: Kasus Stunting di Kota Sorong Papua Barat Naik 3,8 Persen, 700 Anak Alami Gizi Buruk
Sebelumnya diketahui, sesuai hasil survei status gizi Indonesia menunjukkan bahwasanya angka prevalensi stunting di Papua mengalami kenaikan sebesar 5,1 poin dari sebelumnya 29,5 persen pada tahun 2021 lalu dan pada tahun 2022 naik menjadi 34,6 persen.
Kabupaten Supiori dan Mamberamo Raya memiliki angka stunting yang tinggi di Provinsi Papua, dengan kenaikan masing-masing 10,5 persen dan 6,5 persen. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.