ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Wamena

TNI Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Kericuhan Wamena yang Menewaskan 12 Warga

Bukan hanya Polisi, TNI juga membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus yang terjadi di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Konferensi Pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa didampingi Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring, Danpas Brimob 3 Korbrimob Polri, Brigjen Pol Gatot Haribowo, Letkol Pnb Slamet Suhartono, Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra terkait aksi KKB Pimpinan Egianus Kogoya, Kamis (20/2/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COm - Proses hukum kasus kericuhan di Wamena yang menewaskan 12 orang serta belasan korban luka tengah berjalan.

Bukan hanya Polisi, TNI juga membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus yang terjadi di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, Pomdam XVII/Cenderawasih tengah turun ke lapangan serta memeriksa prajurit di internalnya.

“Pomdam XVII/Cenderawasih  melakukan investigasi dan saya sudah koordinasi dengan Kapolda (Papua). Demikian pula dari Polda akan juga melakukan investigasi. Hal ini dilakukan untuk penegakan hukum," kata Saleh dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Senin (27/2/2023).

Baca juga: Komnas HAM Mengaku Sulit Ungkap Kasus Kericuhan di Wamena Papua Pegunungan

Langkah tersebut diambil untuk transparasi penegakan hukum apabila nantinya terdapat anggota yang terlibat dan ada bukti-bukti yang mengarah ke pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Kendati demikian, Saleh akan melaporkan balik oknum yang berusaha memutarbalikkan fakta jika berdasarkan hasil investigasi tak ditemukan bukti keterlibatan prajurit Kodam XVII Cenderawasih atau Kodim 1702 Wamena Jayawijaya dalam kerusuhan tersebut.

“Apabila ada oknum yang berupaya menimbulkan berita-berita hoaks, saya akan tuntut yang bersangkutan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Saleh.

Kerusuhan massa terjadi di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Kamis (23/2/2023).

Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, kerusuhan dipicu akibat munculnya isu penculikan anak yang ditudingkan ke dua pedagang.

Isu tersebut juga membuat 13 rumah toko (ruko) dan 2 rumah warga dibakar massa.

"Kericuhan di Wamena dipicu hoaks atau isu yang tidak benar tentang penculikan anak di bawah umur," kata Fakhiri di Mimika, Papua Tengah, Jumat (24/2/2023).

"Hal inilah yang direspons Polres Jayawijaya untuk menghentikan aksi main hakim sendiri sesuai instruksi saya untuk menindaklanjuti isu yang tidak benar yang beredar di tengah masyarakat. Akan tetapi situasi yang terjadi malah berbalik," kata Fakhiri.

Menurut dia, pada awalnya polisi hanya ingin menghentikan upaya main hakim sendiri oleh sejumlah warga yang menuduh dua pedagang sebagai pelaku penculikan anak.

Namun, ada sekelompok massa yang tiba-tiba datang dan membuat situasi tidak terkendali sehingga aparat keamanan terpaksa melakukan tindakan tegas.

Baca juga: Mahasiswa Papua Minta Kapolri dan Panglima Tindak Aparat yang Gegabah Saat Tangani Ricuh Wamena

Menurut Fakhiri, aparat di lapangan kewalahan menghadapi massa yang beringas dan tidak terkendali serta bersikap anarkistis.

Hingga akhirnya kerusuhan pecah. Kerusuhan pun tak terhindarkan dan membuat 12 warga tewas.

Lalu korban luka dari aparat keamanan 18 orang dan warga sebanyak 32 orang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selidiki Kerusuhan di Wamena yang Tewaskan 12 Orang, TNI Bentuk Tim Investigasi ",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved