ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pesawat Susi Air Terbakar

Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB di Nduga Seharga Rp 30,4 Miliar dan Sudah Tak Diproduksi Lagi

Kuasa hukum Susi Air sebut pesawat yang dibakar KKB di Nduga memiliki harga 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 30,4 miliar.

Tribunnews.com/Gita Irawan
Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti (tengah) bersama kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz (kanan) saat konferensi pers di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023) - Kuasa hukum Susi Air sebut pesawat yang dibakar KKB di Nduga memiliki harga 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 30,4 miliar. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Kuasa hukum maskapai Susi Air, Donal Fariz menyebut harga pesawat yang dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, senilai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 30,4 miliar (dengan kurs Rp 15.249).

Donal juga mengatakan bahwa pesawat PC-6 Porter/PK-BVY itu kini sudah tak diproduksi lagi.

Ia juga mengatakan bahwa nilai subsidi yang diberikan pemerintah dari APBN dan APBD terhadap penerbangan pesawat tersebut ke Kabupaten Nduga diperkirakan sebesar Rp 14 juta per jam dalam satu kali penerbangan.

Baca juga: Susi Minta Maaf Penerbangan Susi Air di Papua Terganggu Imbas Pilot Disandera KKB: Ini Sangat Sulit

Personel TNI-Polri tiba di lokasi kejadian pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023).
Personel TNI-Polri tiba di lokasi kejadian pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (KOMPAS.COM/DOK SATGAS OPS DAMAI CARTENZ)

Donal mengatakan Susi Air memang mengalami banyak kerugian materiil setelah pesawatnya dibakar dan pilotnya, Captain Phillip Mark Mehrtens disandera KKB.

Apalagi sejak insiden tersebut terhitung ada 22 kali penerbangan ke Kabupaten Nduga yang tidak bisa dilaksanakan.

Kendati demikian, ia enggan merinci lebih jauh kerugian materil yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.

Donal mengatakan, yang lebih penting saat ini adalah keselamatan pilotnya.

"Saya tidak punya hitungan secara ekonomi lebih detil untuk itu karena memang kami merasa tidak baik mengekspos kerugian perusahaan sekarang ini seolah kerugian perusahaan lebih penting daripada penyelamatan pilot," kata Donal usai konferensi pers di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Minta Negara Terus Upayakan Pembebasan Kapten Philips, Susi Air: Kami Juga akan Terus Berkontribusi

Karena itu, kata dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah khususnya Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan karena subsidi yang diterima Susi Air adalah subsidi dari APBN.

"Makanya Bu Susi tadi sampaikan teman-teman, yang diterima Susi Air itu adalah terbang oleh negara, karena jenisnya adalah subsidi dari APBN dan APBD dan per jam itu lebih kurang Rp14 juta atau Rp15 juta," kata Donal.

Donal Fariz pun mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu informasi yang disampaikan tim-tim yang berada di lapangan dan melakukan screening informasi kepada pihaknya perihal penyanderaan Kapten Philip.

Telah 22 hari berselang sejak pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga Papua, kata dia, informasi yang diterima pihaknya saat ini cenderung satu arah.

Pihaknya, kata dia, juga tidak mendapatkan seluruh informasi terkait penyanderaan Phillip.

Baca juga: Kendala Penyelamatan Pilot Susi Air, Panglima TNI: KKB Berpindah-pindah dan Membaur dengan Warga

Begitu juga dari Duta Besar Selandia Baru yang telah ditemui pihaknya kemarin, kata dia, Susi Air hanya mendapat informasi yang kurang lebih sama dengan yang diperoleh pihaknya.

"Tapi satu hal yang pasti, kelompok penyandera tidak mencoba atau tidak melakukan komunikasi apapun kepada perusahaan. Jadi zero komunikasi saat ini antara kelompok penyandera dengan kami," kata Donal usai konferensi pers di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023).

"Sehingga tidak ada permintaan-permintaan tertentu yang lazimnya kelompok penyandera itu sering, ransum, dan lain-lain. Sampai dengan saat ini tidak ada komunikasi, tidak ada informasi," sambung dia.

Bahkan, kata dia, pihak Susi Air mendapatkan foto-foto dan video-video terkait keberadaan Phillip yang disandera KST dari jurnalis.

Ia menduga, hal tersebut dilakukan kelompok penyandera agar memperoleh legitimasi secara publik.

Baca juga: KKB Ingin Pilot Susi Air Dibarter Uang dan Senjata, Polri Sebut Tak Masuk Akal: Tidak Kami Tanggapi

"Sepertinya mereka membawa dan menggiring narasi ini agar kemudian memperoleh legitimasi secara publik," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dia terbangkan dibakar di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.

Lima penumpang pesawat tersebut selamat dan telah dievakuasi.

Sementara keberadaan Kapten Philip hingga saat ini masih dicari oleh aparat keamanan.

Sejumlah pihak juga terus berupaya agar Kapten Philip bisa dibebaskan dari KKB dalam kondisi selamat.

(Tribunnews.com, Gita Irawan)

Artikel ini telajh tayang di Tribunnews.com dengan judul Enggan Rinci Kerugian, Pihak Susi Air Sebut Pesawatnya yang Dibakar KKB Papua Bernilai USD 2 Juta

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved