Guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok
Buntut Guru-guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok, Kepsek Bantah Tidak Transparan Soal Keuangan
Pada intinya, pihaknya setiap tahun mendapat audit keuangan, bahkan SMA YPPK Taruna Dharma menjadi sekolah percontohan tahun 2020.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Saat bertemu dengan para orangtua murid, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA YPPK Taruna Dharma, Kresencia Lesomar membantah pernyataan oknum guru yang menyebutkan dirinya tidak transparan soal keuangan.
Hal itu disampaikan secara tegas oleh Kresencia di hadapan orangtua murid dalam pertemuan bersama pihak sekolah dan yayasan yang diikuti Tribun-Papua.com, berlangsung di Aula SMA YPPK Taruna Dharma, Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (3/3/2023).
"Pada pertemuan ini, sebelum saya sampaikan penjelasan terkait poin-poin yang menuding saya melalui pemberitaan online, tetapi ada bagian keuangan dan yayasan yang menyampaikan jika memang saya menggunakan uang pemerintah atau internal," jelasnya.
Baca juga: Guru-guru di SMA YPPK Taruna Dharma Mogok Mengajar, Ini Sebabnya!
Ia menegaskan pada intinya, pihaknya setiap tahun mendapat audit keuangan, bahkan SMA YPPK Taruna Dharma menjadi sekolah percontohan tahun 2020.
Kresencia menyampaikan dalam seminggu saat itu, pihaknya berusaha menjalankan tugasnya dengan maksimal dan tenang, walaupun hanya 1 atau 2 orang guru yang masuk mengajar.
"Kita tetap tenang dan berkoordinasi dengan yayasan, serta berkoordinasi dengan dinas karena di sini ada pegawai ASN, serta kami tetap menjalankan, walaupun tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi berusaha menjaga mutu lembaga," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam aksi mogok para guru tetap ada aktivitas belajar maksimal walaupun tidak optimal.
"Persoalan untuk mereka tidak ingin saya dilanjutkan kepemimpinan sebagai kepala sekolah, silahkan mereka gugat Permen Dikbud No 40 tahun 2021, silahkan pertanyakan ke dinas, yayasan, dan pertanyakan MoU antara Pemerintah Pusat dan Pemda," tegasnya.
Pada poin kedua, terkait soal ASN yang tidak pernah naik pangkat, ia menyebutkan kepala sekolah kapasitasnya berperan dalam memberikan dorongan, motivasi dan fasilitasi, serta bukan kepala sekolah yang menentukan.
Baca juga: Soal Aksi Mogok Mengajak Guru-guru di SMA YPPK Taruna Dharma, Yayasan: Tindakan Tidak Profesional!
"Kemudian memang ada beberapa poin kelayakan untuk naik pangkat, misalnya kinerja bapak atau ibu guru, pengembangan keprofesian, publikasi ilmiah, dan mengikuti pelatihan yang mendukung," bebernya.
Lalu, menyangkut kedisiplinan, di mana disebutkan kepala sekolah hanya tinggal main pecat, ditekankan Kresencia ia hanya menegakan aturan.
"Secara aturan sudah jelas, bagi ASN yang tidak masuk 3 kali maka akan kena sanksi, apabila 10 hari berturut-turut tidak masuk juga akan diberikan sanksi," pungkasnya.
Ia juga telah menyampaikan kepada bapak atau ibu guru suatu pemahaman bahwasanya sebagai sekolah swasta, haruslah lebih menegakkan kedisiplinan agar menjadi pilihan masyarakat.
"Apa artinya orangtua membayar uang sekolah dan keperluan lainnya, tetapi anak-anak datang ke sekolah dan tidak menerima apapun," tandasnya.
Baca juga: Aksi Mogok Guru SMA Taruna Dharma di Jayapura, Ini Kata Direktur YPPK Silvester Lobya
Ia menambahkan, kondisi yang terjadi terkait kedisiplinan, anak-anak murid diminta datang ke sekolah sebelum pukul 07.15 WIT, tetapi bapak ibu guru ada yang datang 07.30, 08.00, hingga 09.00 WIT.
"Terus apakah kepala sekolah harus diam?, Bagaimana kemudian kepercayaan orangtua atau masyarakat dengan sekolah ini nantinya," tanya Kresencia dengan penuh rasa heran.
Ia mengatakan langkah-langkah yang diambil juga butuh proses, tidak serta merta langsung dipecat, tetapi melakukan pemanggilan, kemudian pendampingan.
"Tetapi jika tidak menunjukkan progress sesuai kinerja yang diinginkan oleh yayasan maka hal ini tidak bisa ditoleransi, intinya disiplin itu penting," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga membantah pernyataan yang menyebutkan dirinya sangatlah otoriter, Kresencia berdalih dirinya juga belajar dan paham soal demokrasi.
"Contoh saja dengan pertemuan bersama para orangtua, apakah setelah saya sampaikan kita langsung pulang, tentu tidak seperti itu, tetapi saya juga memberikan kesempatan mungkin ada yang mau memberikan masukan atau usulan terkait pengembangan sekolah," pungkasnya.
Bahkan pihaknya sampai melibatkan Wakasek dan timnya di dalam penyusunan program kerja sekolah.
Ia menegaskan, guru tugasnya adalah mengajar dan mendidik, serta urusan keuangan ada yang mengatur.
"Tetapi dalam urusan program kerja, saya melibatkan wakasek-wakasek, bukan serta merta saya bekerja sendiri," imbuhnya.
Dirinya juga menyampaikan sebagai ibu rumah tangga, ia paham betul terkait kewajiban di rumah masing-masing.
"Jadi jika dibilang menganggap guru sebagai pekerja bukan rekan kerja, minta maaf saya pastikan itu tidak benar sama sekali," tuturnya.
Baca juga: 1 Minggu Guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok Mengajar: Yayasan Periksa Kepala Sekolah soal Dana BOS!
Dirinya juga menuding, oknum guru yang berkoar-koar sejauh ini hingga terbit berita di media, hanyalah orang-orang yang tidak ingin mengembangkan diri, tidak disipilin, dan otaknya provokator.
"Saya dibilang tidak memberikan kesempatan untuk bapak atau ibu guru berkembang, karena sejatinya sekolah penggerak sistemnya kolaborasi," tegasnya.
Dari semua yang dijabarkan Kresencia, ia tentu sangat bertanya-tanya ada apa di balik semua ini.
"Dari semua ini, saya harus sampaikan ternyata mereka ada punya kepentingan untuk memberhentikan saya, dan mencari kepala sekolah pengganti yang enak diajak kompromi," tudingnya.
Untuk itu, jika mau seperti demikian, ia mengatakan nanti dilihat secara bersama-sama SMA YPPK Taruna Dharma ke depannya.
"Selama 8 tahun cukup, saya mulai dari gelap dan sampai sudah terang seperti saat ini, perlu diketahui saya mulai dengan hanya 300 siswa setiap penerimaan, hingga saat ini kami sudah tidak punya daya tampung untuk menampung siswa yang ingin bersekolah di sini." (*)
Tribun-Papua.com
Guru SMA YPPK Taruna Dharma Mogok
SMA YPPK Taruna Dharma
Kresencia Lesomar
Running News
Dituduh Beri Rp10 Juta ke Yayasan Demi Jabatan, Kepala SMA YPPK Taruna Dharma Jayapura Tempuh Hukum |
![]() |
---|
Ini Alasan Badan Pengawas YPPK Menolak Penggantian Kepsek SMA YPPK Taruna Dharma |
![]() |
---|
Kepsek SMA YPPK Taruna Dharma Dituduh Beri Rp10 Juta ke Yayasan, Kuasa Hukum: Tempuh Jalur Hukum! |
![]() |
---|
Guru yang Mogok, Kepsek SMA YPPK Taruna Dharma: Silahkan Gugat Permendikbud No 40 Tahun 2021 |
![]() |
---|
Guru Protes Kepala Sekolah Pimpin SMA YPPK Taruna Dharma 3 Periode, Yayasan Diminta Bersikap Tegas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.