Nasional
Meninggal karena Sakit, Istri Moeldoko Sempat Jalani Pengobatan di Singapura
Bahkan, istri Moledoko yang juga telah dianggap sebagai adiknya ini sempat menjalani pengobatan sampai ke Singapura.
TRIBUN-PAPUA.COM – Meninggalnya Istri dari Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn) Moeldoko, Koesni Harningsih, membawa duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat.
Koesni meninggal pada Minggu (12/3/2023).
Sejumlah tokoh politik Tanah Air mengunjungi kediaman Moeldoko, di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Bahkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga telah melayat ke rumah duka di di Jalan Terusan Lembang D54, Menteng, Jakarta Pusat.
Disebutkan, penyebab istri Moeldoko meninggal dunia karena sakit dan telah menjalani pengobatan secara intensif.
Baca juga: Tokoh Adat Ini Imbau Masyarakat Papua Jaga Kamtibmas Jelang Kunjungan Presiden Jokowi ke Jayapura
Hal ini disampaikan Suharso Monoarfa.
Bahkan, istri Moledoko yang juga telah dianggap sebagai adiknya ini sempat menjalani pengobatan sampai ke Singapura.
Keluarga Suharso pun juga sempat menjenguk saat Koesni Harningsih menjalani pengobatan di Singapura.
Untuk itu, atas meninggalnya Koesni Harningsih, pihaknya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam.
"Yang pertama tentu kami turut berduka yang sangat mendalam."
"Karena pada masa mudanya saat mahasiswi, beliau kos di rumah saya. Oleh ibu saya sudah dianggap seperti anaknya, jadi kami dekat sekali."
"Terakhir adik saya masih menengok almarhumah di Singapura."
"Saya juga mengingatkan kepada ibu-ibu seluruh Indonesia untuk rajin melakukan uji mafografi karena itu penting sekali, karena itu untuk mencegah secara dini kanker payudara."
"Sekali lagi saya turut berduka yang sangat dalam, sekali lagi beliau saya anggap sebagai adik saya ya."
"Saya tidak bisa mengatakan meninggal karena itu (kanker payudara), yang jelas beliau sudah cukup lama (sakit)" tegas Suharso.
Baca juga: Istri Moeldoko Meninggal, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Melayat ke Rumah Duka
Adapun bagi Suharso, sosok Koesni Harningsih adalah orang yang baik dan aktif dalam berkomunikasi.
"Beliau itu sangat memperhatikan masyarakat, memang sejak mahasiwa seperti itu, komunikasinya baik sama siapapun, tidak memilih-milih, pergaulannya luas dan pengetahuannya juga luas," ungkap Suharso.
Selain Suharso dan Sandiaga Uno, turut terlihat pula kedatangan Airlangga ke rumah duka.
Dijelaskan Airlangga, ia cukup dekat dan mengenal Koesni Harningsih.
Koesni Harningsih disebut cukup aktif dalam kegiatan sosial bersama ibu-ibu lain.
Atas kepergian Koesni Harningsih, Airlangga menyampaikan rasa duka yang mendalam.
"Kami sekeluarga turut berduka dengan berpulangnya Ibu Koes Moeldoko, di mana Ibu Koes Moeldoko sering berinteraksi dengan kita melalui kegiatan ibu-ibu, dan kami juga dekat, sehingga sangat kehilangan."
"Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarganya diberikan kesabaran."
"Almarhumah orang baik dan sangat aktif bersama ibu-ibu yang lain dalam kegiatan sosial," ujar Airlangga.
Profil Koesni Harningsih
Koesni Harningsih Nasution lahir pada tahun 1960.
Ia merupakan keturunan Batak-Jawa.
Koesni Harningsih menikah dengan Moeldoko pada tahun 1985.
Pernikahan Koesni Harningsih dan Moeldoko disebut-sebut hasil dari perjodohan orang tua.
Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai dua anak yakni Randy Bimantoro dan Joanina Rachma.
Koesni Harningsih gemar membaca dan aktif dalam kegiatan sosial.
Moeldoko pernah menyampaikan, dirinya menikah dengan seorang perempuan dari keluarga cukup terpandang.
Meskipun berlatar belakang keluarga kaya, Koesni Harningsih merupakan sosok wanita yang sederhana.
Sementara, setelah menikah, Moeldoko mengaku diminta untuk fokus menjalankan tugas di TNI oleh orang tua istrinya. (*)
Tribun-Papua.com
Moeldoko
Suharso Monoarfa
Sandiaga Uno
Airlangga Hartarto
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Iriana Joko Widodo
Joko Widodo
Presiden Prabowo Lantik Ribka Haluk, Fokus Komite Otsus: Harmonisasi Program di Enam Provinsi Papua |
![]() |
---|
486.939 Hektare Hutan Papua Selatan Bakal Dilepas untuk PSN, Walhi: Picu Konflik Masyarakat Adat |
![]() |
---|
Pengacara Asal Papua Piter Ell Diserang Preman Jakarta, Peradi Jayapura Desak Negara Bertindak |
![]() |
---|
Berantas Buta Numerasi, Metode Gasing Yohanes Surya Wajib Diterapkan 6 Provinsi se-Tanah Papua |
![]() |
---|
GKII Ancam Tempuh Jalur Hukum Atas Penyalahgunaan Nama dan Logo Gereja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.