Paskah 2023 di Papua
MINGGU PALMA, Simak Makna dan Sejarahnya!
Perayaan ini merujuk kepada peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:28-44 dan Yohanes 12:12-19.
Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian.
Minggu Sengsara
Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus.
Oleh karena itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara.
Dalam tradisi peribadahan gereja, setelah umat melakukan prosesi daun palem (melambai-lambaikan daun palem), umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil.
Memang kisah-kisah ini akan dibacakan ulang dalam liturgi Jumat Agung tetapi pemaknaannya berbeda.
Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib. (*)
Ibadah Paskah Kedua, Polsek Papua Pegunungan Bokondini Lakukan Pengamanan |
![]() |
---|
Pesan Pendeta John Baransano di Momen Paskah 2023: Kebangkitan Yesus Mengalahkan Ketakutan |
![]() |
---|
Perayaan Paskah 2023 di Papua, Paroki St Stefanus Sempan Timika Ajak Umat Wartakan Kebangkitan Yesus |
![]() |
---|
Hujan, Jemaat Gereja Abepura Papua Tetap Antusias Ikuti Pawai Obor Paskah |
![]() |
---|
Sambut Fajar Paskah, Ini yang Dilakukan Panitia HHBG GKI Harapan Abepura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.