Paskah 2023 di Papua
Inilah Makna Pengertian Hari Paskah bagi Umat Kristen dan Katolik
Paskah menjadi hari kemenangan Yesus Kristus dari kematian. Dia mengorbankan dirinya untuk menebus kesalahan dan dosa umat manusia
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: M Choiruman
Status, kemurnian hati dan batin dalam diri secara perlahan bergerak ke arah yang lebih baik ketika meyakini Yesus sebagai Juru Selamat. Salah satunya dengan memperingati Paskah.
Sejarah Paskah
Paskah berasal dari kata di Alkitab Ibrani yang pertama kali sering disebut dalam Keluaran. Dalam kalimat Inggris diterjemahkan dengan kata “Passover” yang artinya melewatkan.
Penggunaan kata “Paskah” diperkirakan diambil dari kata negara Yahudi, yakni “Keni” yang pemaknaannya diperbaharui lagi oleh Israel.
Adapun Maknanya diartikan sebagai terbebasnya negara Yahudi dari perbudakan yang dilakukan oleh negara Mesir.
Sejarah peringatan Paskah memiliki dua versi, yakni dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Baca juga: Orgenes Kawai Minta Masyarakat Jayapura Jaga Kamtibmas saat Perayaan Paskah
Dalam Perjanjian Lama, Paskah sering kali disebut dengan Passover atau Pesakh yang berasal dari bahasa Ibrani.
Namun, sekarang berganti nama menjadi “Pascha”. Dengan juga mengadakan upacara korban domba paskah, ini merupakan suatu tugas dan perinta Tuhan agar dikenang oleh Musa san bani-bani orang Israel (Keluaran 12: 14-17).
Masa lalu, umat Kristiani merayakan Paskah hanya dalam berbentuk sebagai lambang saja.
Yang tertulis dalam alkitab pada pasal Kolose 2:17 juga pada Ibrani 10:1. Hari raya pada masa perjanjian lama adalah bayangan dari apa yang akan datang, dan wujud serta dalamnya hanya ada pada Yesus sendiri.
Baca juga: Memahami Makna Kamis Putih dalam Rangkaian Perayaan Paskah
Di dalam Pernjanjian lama di dalam alkitab, paskah sering disebut dengan nama Passover atau juga sering dibilang dengan kata lain yaitu Pesakh yang berasal dari kata Ibrani.
Pascha dalam negara Yunani adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir, dimana pada saat itu diadakan upacara “roti tidak beragi” dan persembahan bagi anak-anak sulung.
Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebenarnya berjalan beriringan. Dalam Perjanjian Baru, Paskah lebih ditujukan untuk menonjolkan cinta kasih, anugerah, dan Kuasa yang diberikan Allah kepada kita, umat Kristiani.
Untuk menghindari umat-Nya dari kutukan dan maut, Yesus membebaskan orang yang percaya dari perbudakan dosa dan memberikannya kepastian mengenai keabadian pada akhir zaman. (*)
| Ibadah Paskah Kedua, Polsek Papua Pegunungan Bokondini Lakukan Pengamanan |
|
|---|
| Pesan Pendeta John Baransano di Momen Paskah 2023: Kebangkitan Yesus Mengalahkan Ketakutan |
|
|---|
| Perayaan Paskah 2023 di Papua, Paroki St Stefanus Sempan Timika Ajak Umat Wartakan Kebangkitan Yesus |
|
|---|
| Hujan, Jemaat Gereja Abepura Papua Tetap Antusias Ikuti Pawai Obor Paskah |
|
|---|
| Sambut Fajar Paskah, Ini yang Dilakukan Panitia HHBG GKI Harapan Abepura |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.