Pemilu 2024
Pengamat: Mustahil Prabowo Subianto Mau Jadi Wakilnya Ganjar di Pilpres 2024
Selain penuh ganjalan, Prabowo dinilai tak mungkin bersedia menjadi calon wakil presiden (cawapres) buat Ganjar.
TRIBUN-PAPUA.COM - Muncul wacana duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, hal ini mustahil terwujud.
Sebab, selain penuh ganjalan, Prabowo dinilai tak mungkin bersedia menjadi calon wakil presiden (cawapres) buat Ganjar.
“Gagasan itu hampir mustahil sekali untuk direalisasikan,” kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).
Pertama, dari segi pengalaman, Prabowo lebih senior dalam urusan pencapresan.
Baca juga: VIRAL Prajurit TNI Tendang Motor Ibu-ibu di Bekasi, Panglima Yudo Margono Bereaksi: Tindak Tegas!
Menteri Pertahanan itu pernah tiga kali menjajal peruntungan di panggung pilpres.
Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres pendamping Megawati Soekarnoputri.
Pada Pilpres 2014 Prabowo menjadi calon presiden (capres) berpasangan dengan Hatta Rajasa, sedangkan pada Pilpres 2019 berduet dengan Sandiaga Uno.
“Memang gagasan untuk memasangkan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto cukup menarik karena berpotensi mempersatukan hampir seluruh partai-partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Akan tetapi, gagasan itu hampir mustahil sekali untuk direalisasikan,” ujar Bawono.
Kedua, rapat pimpinan nasional Partai Gerindra yang digelar pertengahan tahun lalu telah mengamanatkan Prabowo sebagai calon presiden, bukan calon wakil presiden.
Bawono yakin, Gerindra akan kekeh mengusung Prabowo sebagai capres pada pemilu mendatang demi menghadirkan efek ekor jas atau coat-tail effect buat partai berlambang garuda itu.
“Pencalonan kembali dari Prabowo sebagai calon presiden di pemilihan presiden tahun 2024 bernilai sangat strategis bagi Partai Gerindra agar dapat menghadirkan efek ekor jas,” ujarnya.
Ketiga, elektabilitas Prabowo belakangan mengalami peningkatan.
Sebaliknya, angka elektoral Ganjar justru anjlok. Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode April 2023 misalnya, mencatat bahwa elektabilitas Ganjar merosot signifikan sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.
Sementara, elektabilitas Prabowo naik menjadi 30,3 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.