ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Beredar Isu TNI-Polri Lakukan Pengeboman di Nduga, Ini Penjelasan Kapendam XVII/Cenderawasih

"Tidak mungkin, aparat lakukan pengeboman. Karena, keselamatan Pilot Susi Air kapten Philips Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama."

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Roy Ratumakin
istimewa
ILUSTRASI : pasca penembakan satu anggota TNI Pratu H di Pos Yal Distrik Yal Kab. Nduga, Senin (3/4/2023) saat ini Prajurit Pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad sedang bersiaga. 

"Kami harapkan mereka segera bebaskan kapten Philips, sehingga tidak ada operasi di wilayah Nduga dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya kembali seperti sedia kala,” ucap Herman.

Diberitakan sebelumnya, beredar Video berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru Kapten Philips Marks Mehrten yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya sejak Februari 2023 lalu.

Diketahui, Kapten Philips Marks Mehrten merupakan pilot asal dari Selandia Baru yang telah disandera hampir 3 bulan.

Dalam video tersebut, Kapten Philips Marks Mehrten beberkan kondisi terkininya hingga Senin (24/4/2023).

"Selamat siang, hari ini Senin tanggal 24 April tahun 2023 hampir 3 bulan dari waktu Organisasi Papua Merdeka (OPM) tangkap saya di Paro, saya masih hidup , saya makan baik, minum baik," ujar Kapten Philips dalam Video tersebut.

Baca juga: Soal Nasib Prajurit TNI yang Baku Tembak dengan KKB di Mugi-Mam, Panglima TNI: Semua Sudah Ditemukan

Tak hanya itu, menurut Kapten Philips, dia masih dalam kondisi baik.

"Disini, kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah," ujarnya.

Kata Kapten Philips, Indonesia semestinya tidak melepas BOM didaerah yang dilalui OPM saat menyanderanya.

"Indonesia lepas bom disini, itu bahaya. Tidak usah lepas bom, karena itu bahaya untuk saya, dan orang-orang disini," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Pada Februari (7/2/2023), pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok bersenjata di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Kelompok tersebut juga menyandera pilot Philip Mark Mehrtens dan penumpang pesawat. Namun, lima penumpang pesawat tersebut telah dibebaskan

Sedangkan pilot Philip Mark Mehrtens hingga saat ini masih bersama Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved