ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

SOSOK Syhul Ira Thaime, Mengajar Kelas Awal Selama 15 Tahun di SD Inpres Komba Jayapura

Menjadi seorang guru selama 13 tahun, Syhul sempat menjadi tenaga honorer selama dua tahun dan tidak dibayar sama sekali.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Syhul Ira Thaime seorang guru dari sekolah SD Inpres Komba selama 15 tahun mengajar di kelas awal, usai upcara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 di Lapangan Kantor Bupati Jayapura. 

Secara perlahan-lahan mengajari mereka. Katanya, dalam satu kelas hanya tiga atau empat anak yang bisa membaca.

"Saya mendidik anak-anak untuk baik kedepan, 15 tahun mengajar saya tidak pernah cubit atau mengeluarkan kata kasar," ungkapnya.

Karena itu, katanya, kepala sekolah meminta agar ia tetap mengajar di kelas awal.

Selain mengajar kelas awal, ia juga mengajar mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok), dari kelas satu sampai kelas enam.

Di mata pelajaran Mulok, ia mendidik siswanya menggunakan Bahasa Daerah asal Sentani Tengah.

"Jadi satu hari saya gabung dua kelas, kelas rendah saya kasih di jam pertama," jelasnya.

Ia selalu menyapaikan kepada orang tua hasil belajar siswa-siswanya.

Ia ingin agar anak bisa tumbuh bersama ditangan guru dan orangtua.

"Saya juga bilang kepada orang tua, anak-anak ini anak kita bersama. Jadi kita bimbing dan berdoa bersama," ujarnya.

Ia mempunyai komitmen dengan didikan yang baik, tidak kasar, dan lemah lembut dapat membuat siswanya bertumbuh dengan benar.

Pun ketika mengajar Bahasa Sentani, ia selalu berkata kepada siswanya, mereka harus tahu bahasa daerah sedari dini. Jika tidak bahasa nenek moyang itu bisa hilang.

"Tujuan saya mengajar Bahasa Ibu atau daerah juga karena kurikulum yang sudah di sahkan oleh mantan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, harus mengajar anak supaya tahu bahasa setempat. Orang Sentani harus tahu bahasa," kataya.

Baca juga: Harumkan Nama Daerah, Pemkab Jayapura Dukung Yolanda Monim di Ajang Pemilihan Putri Indonesia 2023

Penutur atau orang yang menggunakan bahasa daerah saat ini menurutnya hanya orang seumurannya. Baginya, jangan sampai tidak bisa berbicara atau mengerti bahasa kita sendiri.

Menurutnya, ia beruntung karena Bahasa Daerah memang dijarkan mulai dari kelas awal. Jadi jangan sampai ada anak-anak di kampung yang tidak bisa menggunakan bahasa. 

"Saya biasa bilang sama anak-anak kalau tidak tahu bahasa ibu harga diri dalam kampung tidak ada," katanya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved