ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TSE Group Bergabung dalam Komitmen Zero Emissions 2050

TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target net zero emissions.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Penggunaan mobil listrik di area perkebunan kelapa sawit milik Tunas Sawa Erma Group (TSE Group) di Papua. Penggunaan mobil listrik merupakan salah satu upaya untuk menekan gas emisi yang ditimbulkan di area perkebunan. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Hasil studi iklim terbaru dari IPCC, dijelaskan oleh PBB sebagai "kode merah untuk kemanusiaan" menunjukkan masih mungkin untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C, tetapi saat ini telah mendekati ambang batas itu.

Tunas Sawa Erma Group (TSE Group) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Indonesia telah berkomitmen untuk menyumbang kontribusi dalam upaya global mencapai zero emissions sampai dengan 2050.

Komitmen ini dijalankan atas dasar kesadaran dan keyakinan dari TSE Group bahwa net zero emissions hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan inovasi dari semua pihak yang terlibat dalam rantai nilai kelapa sawit.

Baca juga: TSE Group Bantu Tingkatkan SDM di Papua Lewat Program Edukasi Sosial

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target net zero emissions.

Diketahui, SBTi adalah inisiatif untuk mengembangkan dan mempromosikan metodologi ilmiah dalam rangka menetapkan target emisi sesuai dengan Perjanjian Paris.

 

 

Dengan menggunakan SBTi, TSE Group akan menetapkan target emisi dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5°C.

TSE Group kemudian akan melaporkan kemajuan secara transparan dan konsisten melalui platform SBTi maupun mekanisme lain yang relevan.

“Kami akan menyusun near-term dan long-term target emisi kami dalam waktu 2 tahun ke depan. Target-target ini akan mencakup seluruh aktivitas operasional dan rantai pasokan kami, serta memperhitungkan potensi penyerapan karbon dari lahan dan hutan yang kami kelola,” kata Direktur TSE Group, Luwy Leunufna dalam keterangan tertulisnya.

TSE Group juga akan mengikuti aturan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Baca juga: Ini Alasan Pemkab Jayapura Evaluasi Izin Pembukaan Lahan Kelapa Sawit PT PNM

Sebagai informasi, NDC merupakan komitmen setiap negara terhadap Perjanjian Paris.

Pada komitmen nasional ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 dibandingkan dengan skenario business as usual, atau sebesar 41 persen dengan bantuan internasional.

“Kami mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai NDC ini dan kami siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujarnya.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kata Luwy, Tunas Sawa Erma Group berharap tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan iklim, tetapi juga bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang bergantung pada industri kelapa sawit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved