ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Benny Wenda ‘Warning’ TPNPB-OPM: Segera Lepaskan Pilot Susi Air!

Benny Wenda mengatakan, ancaman menembak mati pilot Susi Air sangat bertentangan dengan semua kepercayaan dan ajaran Papua.

Editor: Roy Ratumakin
Kolase Tribun-Papua.com
Ancaman yang dikeluarkan TPNPB-OPM soal keinginannya menembak mati pilot Susi Air Philips Mark Methrtens mendapat tanggapan dari Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda. 

TRIBUN-PAPUA.COM – Ancaman yang dikeluarkan TPNPB-OPM soal keinginannya menembak mati pilot Susi Air Philips Mark Methrtens mendapat tanggapan dari Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda.

Diketahui, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya yang saat ini menyandera sang pilot tak segan-segan untuk menembaknya kalau Pemerintah Indonesia tak memenuhi permintaannya.

Menanggapi hal tersebut, Benny Wenda mengatakan, ancaman menembak mati pilot Susi Air sangat bertentangan dengan semua kepercayaan dan ajaran Papua.

Baca juga: Ini Sosok 6 Prajurit TNI yang Membelot ke KKB Papua

Dikatakan, selama lebih dari enam puluh tahun darah orang Papua yang tidak bersalah telah ditumpahkan di tanah leluhur mereka oleh pasukan keamanan Indonesia dan dia tidak dapat memahami mengapa para militan (TPNPB-OPM) bahkan mempertimbangkan untuk menumpahkan darah orang lain yang tidak bersalah di tanah mereka.

Untuk itu, Benny mendesak para militan agar mempertimbangkan dampak yang bakal terjadi pada keluarga Mehrtens, tetapi juga kerusakan yang akan ditimbulkan oleh tindakan semacam itu pada tujuan pembebasan nasional mereka.

 

 

"Saya ingin mendorong saudara-saudara saya di kamp TPNPB untuk mempertimbangkan kembali ancaman yang dibuat terhadap pilot dan apa artinya ini bagi keluarganya yang berduka, serta perjuangan pembebasan nasional kita," kata Benny.

"Semua orang Papua Barat tahu bahwa hukum Internasional ada di pihak kita: pendudukan militer Indonesia dan klaim awal atas Papua Barat jelas salah menurut hukum internasional. Tapi begitu juga dengan mencabut nyawa orang tak bersalah yang tidak terlibat dalam konflik," sambungnya.

Wenda juga mengutuk desakan pemerintah Indonesia pada pendekatan militer untuk menyelesaikan situasi penyanderaan, dengan mengatakan bahwa prioritas bagi semua pihak adalah mengembalikan Phillip Mehrtens ke keluarganya dengan selamat.

"Saya juga ingin mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak membuat pernyataan atau tindakan sembrono terkait krisis sandera ini," katanya, seraya menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia berkewajiban membantu pembebasan Mehrtens dengan aman.

Baca juga: Panglima TNI Yudo Margono Siap Hukum Mati Prajurit yang Gabung KKB Papua

“Saya juga mendesak pemerintah Selandia Baru, PBB, dan komunitas internasional untuk menekan Jakarta untuk memastikan pembebasannya dengan aman sesegera mungkin, dan untuk mendengarkan suara, tangisan dan tuntutan rakyat Papua yang ingin bebas di tanah mereka sendiri."

Dia mengatakan, Mehrtens tanpa disadari telah dijadikan pion dalam konflik puluhan tahun antara Indonesia dan rakyat terjajah di Papua Barat.

 

Gunakan Cara Halus

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved