ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Antisipasi El Nino, Ini yang Dilakukan PTFI-KLH Papua di Distrik Kemtuk

Di Indonesia terutama pulau-pulau besar seperti Sumatra, Kalimantan, dan Papua mulai meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan.

Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Foto bersama Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray, Program Manager Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Jayapura, Dendi Sofiandi dan kelompok penanam di depan kantor Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Papua gelar pelatihan dan simulasi pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura, Selasa (20/6/2023).

Pelatihan itu diikuti oleh kelompok masyarakat atau penanam di Distrik Kemtuk selama dua hari.

Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray mengatakan, pelatihan tersebut penting dilakukan dengan melihat situasi sekarang bahwa BMKG secara resmi telah merilis fenomena El Nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) akan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Takjub dengan Hutan Papua, Pemuda Adat Tano Batak Gaungkan Pesan Lestarikan Rainforest saat KMAN VI

Di Indonesia terutama pulau-pulau besar seperti Sumatra, Kalimantan, dan Papua mulai meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Kebakaran hutan dan lahan ini sangat merugikan, rusaknya hutan akibat kebakaran tidak memilih tetap, dimana saja bisa terjadi," ujarnya.

Jan menjelaskan, kelompok masyarakat harus disipkan ketika terjadi kebakaran. Mereka perlu mengetahui cara untuk mengedalikan, memandamkan api, dan melakukan pencegahan ketika terjadi kebakaran.

 

 

Adapun kebakaran hutan akan menimbulkan kerusakan, mengganggu ekosistem dan kehidupan manusia terutama di sumber-sumber air.

"Akan berpengaruh besar sekali, karena itu dengan pelatihan ini masyarakat peduli api (MPA) yang dibentuk hari ini punya pengetahuan dan ketrampilan jika terjadi kebakaran hutan bisa menjadi garda terdepan," katanya.

Jan juga menghimbau kepada masyarakat yang melihat kebakaran memiliki keprihatian dan kepedulian tinggi agar sesegera mungkin melakukan pencegahan atau memadamkan api agar tidak merusak hutan.

Program Manager Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Jayapura, Dendi Sofiandi mengatakan, kegiatan pencegahan dan penanggulangan hutan dan lahan itu, PTFI melatih kelompok kerja penanam yang ada di Distrik Kemtuk.

Baca juga: 57 Kontainer Kayu Ilegal Disita di Pelabuhan Surabaya, Diduga Hasil Pembalakan Hutan Papua

PTFI melakukan rehabilitasi DAS di Provinsi Papua, didasarkan pada dalam Surat Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) No. 5923/Menlhk-PDASRH/KTA/DAS.1/7/2022 Tertanggal 5 Juli 2022.

Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.3578/MENLHK-PDASHL/KTA/DAS.1/6/2020 tentang Penetapan Lokasi Penanaman dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai oleh PT Freeport Indonesia, seluas 4.232 ha.

Sesuai SK itu, rehabilitasi DAS di Kabupaten Jayapura hingga mencapai luasan 4.232 hektar.

Adapun rehabilitasi aliran sungai (DAS) yang akan di kerjakan selama tiga tahun dan program pemberdayaan sosial kepada masyarakat dengan pemeliharaan tanaman, untuk melaksanakan kewajiban membayar Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk penggunaan kawasan hutan dan melakukan penanaman sebagai bagian dari rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS).

Kata Dendi, empat kampung di Distrik Kemtuk telah melakukan kegiatan penanaman atau rehabiltasi daerah aliran sungai (DAS) seluas 594 hektar.

Mendukung program DAS, PTFI melatih kelompok masyarakat atau penanam untuk peningkatan kapasitas kelompok dalam hal perlindungan areal dari kebakaran hutan dan lahan.

"Jadi PTFI melalui program rehabiltasi aliran sungai ini kami punya kepedulian dan concern yang cukup tinggi agar program ini berhasil, salah satunya melalui peningkatan kapasitas kelompok dalam hal perlindungan areal dari kebakaran hutan dan lahan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved