ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Gali Potensi Kebudayaan, Kemendikbud Ristek Hadirkan Sekolah Kearifan Lokal di Kampung Skouw Yambe

Pogram ini kami jalankan dalam  rangka membangun gerakkan pemuda adat sebagai upaya percepatan pemajuan kebudayaan secara partisipatif

Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
KEARIFAN LOKAL - Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi ketika berbincang dengan Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Abdul Majid disele-sela Festival Tokok Sagu di Kampung Skouw, Kamis (22/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.Com,Yohanes Musanus Palen

TRIBUN-PAPUA.COM-JAYAPURA - Dalam rangka untuk mengali potensi kebudayaan bagi masyarakat adat diwilayah perbatasan Papua-PNG, Direktorat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbud Ristek menghadirkan program sekolah lapang kearifan lokal bagi pemuda adat di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua

“Pogram ini kami jalankan dalam  rangka membangun gerakkan pemuda adat sebagai upaya percepatan pemajuan kebudayaan secara partisipatif dengan masyarakat adat yang menghuni diwilayah perbatasan RI-PNG,” ujar Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi ketika ditemui di Kampung Skouw Yambe, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Yayasan Berkat Lestari Gandeng Dinas Pendidikan Kota Jayapura: Replikasi Program Literasi

Lebih lanjut Sjamsul Hadi menjelaskan, dalam mendukung program tersebut dimana pihaknya telah merekrut 20 orang pemuda dan pemudi adat di Kampung Skouw. 

Diharapkan melalui gerakkan sekolah lapang  kearifan kokal tersebut, pemuda disini bisa gerakkan sebagai pandu budaya untuk mengangkat kembali kearifan lokal di daerah ini.

Namun sebelum menuju kesana pihaknya  akan melatih dan memberikan pengetahuan untuk bagaimana cara mengali dan mendapatkan informasi dari empu budaya yaitu para tetua adat, ondoafi maupun orang-orang tua yang tau tentang sejarah kebudayaan dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

“Nah saat ini mereka sudah praktek untuk melatih adik-adiknya, misalnya permainan rakyat yang merupakan olahraga tradisional juga cara mengolah makanan sagu dan mendorong UMKM untuk mendapatkan pengetahuanya,” terang Sjamsul Hadi.

Pihaknya berharap, agar kedepan gerakkan pemuda adat ini bisa diteruskan oleh Pemerintah Kota Jayapura, untuk bisa diterapkan di Kampung-kampung lainnya di Kota Jayapura.

Baca juga: Dukung SDM Pendidikan, Dinas Pendikan Kota Jayapura Gelar Bimtek Literasi Bagi 100 Guru SD

Selain itu, untuk mendorong kegiatan gerakkan pemuda adat ini bisa berkelanjutan, bisa dibantu dengan anggaran dana desa.

Apalagi sesuai rencananya pada 17 Agustus nanti para pemuda ini akan mengelar lomba prakter kuliner yang bahannya dari sagu dan juga prodak yang bahannya dari kelapa.

“Sekolah lapangan kearifan lokal ini sudah ada dibebrapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatra. Untuk di wilayah Indonesia Timur itu ada di Papua dan NTT. Fokus kita memang ke lokasi yang ada wilayah adatnya,”tuturnya.

Baca juga: 40 Siswa asal Port Numbay Jayapura Siap Menempuh Pendidikan di Sekolah Genius Yohanes Surya

Lanjut Sjamsul dengan adanya sekolah kearifan lokal ini, nantinya bisa berdiri atau terbangunnya sekolah-sekolah adat.Pasalnya untuk mentrasfer pengetahuan tidak harus melalui sekolah formal,namun melalui sekolah adat yang ada tiap kampung bisa membangun kembali potensi kearifan lokal yang selama ini sudah mulai terlupa.

Memang program pemberdayaan bagi masyarakat adat belum memiliki formula atau strategi pemajuan kebudayaan sesuai dengan amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Untuk itu perlu ada sinergitas kegiatan, koordinasi dan juga konsolidasi antara semua pihak serta pihak LSM terkait guna membangun ekosistem yang berkesinambungan untuk pemberdayaan masyarakat adat dalam upaya pemajuan kebudayaan dimasyarakat adat secara menyeluruh.

Baca juga: Pemkot Jayapura Terus Komitmen Majukan Dunia Pendidikan

Sehingga salah satu upaya dalam pemajuan kebudayaan dimasyarakat adat, dimana pihaknya di Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat merintis kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal.Kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani upaya pemberdayaan dimasyarakat adat sebagai bagian dari pemajuan kebudayaan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved