Sosok
Kisah Ulin Epa Dirikan Restoran Isasai di Tepian Danau Sentani Jayapura dengan Konsep Pangan Lokal
Sejak awal kami memang punya kerinduan untuk lebih memperkenalkan kuliner atau makanan lokal khas Papua, khususnya Sentani Jayapura
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
"Dari situ, saya melihat penyerapan atau minat orang membeli pangan lokal dari mama-mama yang keseharian berjualan di pasar cukup rendah, serta minim juga dilirik restoran-restoran," tandasnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan Isasai Restaurant & Venue hadir tak hanya membawa misi mengangkat pamor kuliner lokal yang mulai bergeser, tetapi lebih dari itu dapat menyerap hasil jualan mama-mama Papua di pasar.
"Dari situ kami olah menjadi menu-menu andalan di Isasai Restaurant & Venue, mulai dari Sagu Bakar atau Sinole, Ikan Gabus Asar, Sayur Genemo Lilin Santan, Ubi Tumbuk, dan ikan segar dari Danau Sentani," sebutnya.
Tak hanya itu saja, Ulin menuturkan melalui Isasai Restaurant & Venue, pihaknya juga menghadirkan beragam kopi dari pegunungan Papua, misalnya Lanny Jaya, Pegunungan Bintang hingga Dogiyai.
"Lalu teman-teman jika berkunjung ke Isasai Restaurant & Venue, juga bisa melihat bahwasanya di dindingnya kita pajang lukisan ikan-ikan dari Danau Sentani," katanya.
Dengan adanya lukisan ikan-ikan di Danau Sentani yang dipajang, Ulin menuturkan hal tersebut merupakan salah satu tujuan pihaknya dalam mendorong upaya konservasi Danau Sentani dan ekosistemnya.
"Karena sebetulnya, ikan-ikan yang ada sebetulnya ialah ikan asing yang dimasukkan ke Danau Sentani dan mengancam keberadaan ikan endemik atau ikan asli Danau Sentani," bebernya.
Ditambah lagi yang menjadi keresahannya pula, volume sampah plastik yang bermuara dari kali menuju Danau Sentani dapat mengancam ekosistem danau terbesar di Papua itu.
"Untuk itu di Isasai Restaurant & Venue, bukan hanya usaha bisnis semata tetapi kami mulai menerapkan prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan, dengan tidak menyediakan air mineral botol, sedotan plastik hingga kemasan plastik lainnya," terang Ulin.
Dengan semangat ramah lingkungan dan prinsip hidup berkelanjutan, Ulin bersama keluarganya ingin mendorong kesadaran bersama akan permasalahan sampah plastik dan bahayanya di masa mendatang.
"Kami ingin mencoba membangun kesadaran bersama bahwa sampah plastik ini ancaman serius, khususnya bagi masyarakat yang berada di pesisir Danau Sentani ini," sambungnya.
Ditanya soal minat pengunjung sejauh ini ke Isasai Restaurant & Venue, Ulin menyebutkan responnya sangat positif dan peminatnya beragam.
"Pelanggan kita yang biasa datang memang cukup bervariasi dari kalangan orang tua hingga anak muda atau milenial yang sebetulnya telah lama merindukan makanan masa kecil yaitu makanan lokal Papua," bebernya.
Sejauh ini, Isasai Restaurant & Venue mampu menarik minat para pejabat pemerintahan baik di dalam maupun luar Jayapura untuk berkunjung.
"Kami berharap ke depan akan banyak yang berdatangan ke Isasai Restaurant & Venue, supaya bisa membantu mempromosikan tidak hanya tempatnya tetapi konsep dan ide yang digagas," lanjutnya.
Boaz Solossa, Legenda Papua Memasuki Musim ke-21 Liga Indonesia: Masa Pensiun Sudah Dekat |
![]() |
---|
Cerita Ketua DPR Papua Pegungan Yos Elopere Pulang Kampung: Mendengar, Menegur, dan Membantu |
![]() |
---|
Jurnalis Tribun Papua Yulianus Magai Terpilih Jadi Finalis Duta Bahasa Setahun Papua 2025 |
![]() |
---|
Pelayan Kecil di Tanah Besar, Cerita Bidan Dian Melayani Masyarakat Pedalaman Papua |
![]() |
---|
Perenang Cilik Asal Merauke Tembus 5 Besar Nasional di Stadion Akuatik GBK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.