Mahasiswa Kedokteran Lanny Jaya Sesalkan Sikap Arogansi Kepala Dinas Pendidikan, Ini Penyebabnya

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ketua Komunitas Mahasiswa Kedokteran Lani Jaya (KMK-LJ) Teminus Kogoya menyayangkan sikap arogan yang ditunjukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lannya Jaya saat menyambangi mahasiswa di asramanya.

Saat itu, kata Teminus, kepala dinas dengan angkuhnya menyampaikan bahwa ia tidak akan lagi membantu dana pendidikan bagi dokter muda yang notabene adalah anak-anak Lanny Jaya.

"Kepala dinas Pendidikan datang ke asrama kami dan menyampaikan bahwa dia akan membantu dana pendidikan kami,” kata Teminus kepada Tribun-Papua.com, Senin (23/10/2023).

Baca juga: 28 Mahasiswa Kedokteran Lanny Jaya Mogok Kuliah, Ini Alasanya!

Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan tersebut, sontak melemahkan mental anak-anak asli Lanny Jaya yang sedang berjuang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih (Uncen).

“Apalagi saat dia mengatakan bahwa uang ada tapi mau bantu atau tidak Itu hak saya (dia). Seharusnya sebagai seorang pejabat dan pemimpin, dia tidak pantas menyampaikan kata-kata seperti itu kepada kami,” ucap Teminus.

Sebelumnya diketahui ada 28 mahasiswa Fakultas Kedokteran asli Lanny Jaya memilih mogok kuliah.

Mereka terpaksa melakukan itu karena bantuan biaya pendidikan tak kunjung disalurkan Pemkab Lanny Jaya.

Padahal, Pj Bupati Lanny Jaya saat bertemu mahasiswa mengaku dalam waktu dekat bakal membantu biaya studi tersebut.

Faktanya, bantuan itu tak kunjung direalisasikan Dinas Pendidikan Lanny Jaya, sebagai pihak yang bertanggung jawab.

“Dalam pertemuan, Pj Bupati Lanny Jaya langsung menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan menanyakan soal biaya mahasiswa kedokteran dan dijanji dalam 3 hari ke depan harus direalisasikan namun hal itu tidak terlaksana sampai hari ini,” kata Teminus.

“Kami sudah komunikasikan dengan kepala dinas tapi tidak ada respon juga," sambung dia.

Baca juga: DPRD Lanny Jaya Dinilai Gagal, Sepi Wanimbo: Dalam Melindungi Hak-hak Rakyat

Padahal, tujuan anak-anak Lanny Jaya itu kuliah di Fakultas Kedokteran agar bisa mengabdi dan melayani masyarakat di daerahnya.

"Karena biaya itu (tidak ada) hari ini kami mengalami hambatan dalam kuliah," beber Teminus.

Mahasiswa  yang kuliah kedokteran bukan anak pejabat.

"Semua kami punya orang tua petani bahkan ada yang tidak memiliki orang tua tapi kami masih bertahan demi Kabupaten Lani Jaya dan kepercayaan yang diberikan untuk kuliah," aku Teminus.