ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pelantikan Anggota Majelis Rakyat Papua

Marinus Yaung: Jakarta Berhenti Keluarkan Keputusan Rasis Kepada OAP Soal MRP

Marinus pun mengingatkan Jakarta dan Tito Karnavian agar kebijakan yang dibuat untuk penetapan anggota MRP dan jangan diskriminasi dan rasis.

Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Tribunnews.com
Akademisi Universitas Cenderawasih, Marinus Yaung. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dosen Universitas Cenderawasih (Uncen) Marinus Yaung mengatakan, Jakarta dan Memdagri jangan terus mengeluarkan kebijakan yang rasis dan diskriminasi terhadap orang Papua dalam proses pemilihan anggota MRP.

"Kalau terus Jenderal Tito Karnavian dan Jakarta keluarkan kebijakan strategis untuk Papua dengan menggunakan kacamata isu kader Lukas Enembe dan pendukung referendum Papua, maka Papua akan tidak aman," kata Yaung melalui pesan WhatsAppnya kepada Tribun-Papua.com, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Jelang Dilantik, Marinus Yaung: Lebih Baik MRP Dibubarkan Saja

Marinus pun mengingatkan Jakarta dan Tito Karnavian agar kebijakan yang dibuat untuk penetapan anggota MRP dan jangan diskriminasi dan rasis.

"Kebijakan ini adalah kebijakan diskriminasi dan rasialis," katanya.

 

ILUSTRASI - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Jhon Wempi Wetipo dijadwalkan bakal melantik anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) periode 2023-2028 pada Selasa (7/11/2023).
ILUSTRASI - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Jhon Wempi Wetipo dijadwalkan bakal melantik anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) periode 2023-2028 pada Selasa (7/11/2023). (Kolase Tribun-Papua.com)

 

Dikatakan, soal isu oleh kaum merah putih ada kader-kader Lukas Enembe yang dipromosikan duduki jabatan pejabat gubernur di Papua, tetapi orang asli Papua seperti perempuan asli Papua Orpa Nari, Robert Wanggai, dan Benny Sweny tidak dipromosikan hak konsitusi mereka untuk menduduki kursi MRP.

"Jangan terus menerus Jakarta keluarkan kebijakan diskriminasi dan rasialis terhadap orang Papua. Jangan terus ciptakan konflik horizontal di Papua. Kami mau hidup damai di atas tanah adat kami sendiri, tanah Papua," tukasnya.

Baca juga: BESOK Wamendagri Bakal Lantik Anggota Majelis Rakyat Papua, Cek Waktu dan Tempatnya!

Ia menegaskan, fitnah dan tuduhan kepada orang-orang Papua khususnya kepada tiga antgota MRP sebagai pendukung referendum Papua, sebagai kelompok bintang kejora pro kemerdekaan Papua menurutnya harus dihilangkan.

“Ini merupakan sikap kritis mereka soal Papua terhadap kebijakan negara yang keliru dan belum tepat sasaran membangun Papua,” katanya.

"Harus segera dikeluarkan dari hati dan pikiran orang Jakarta. Tidak bisa Jakarta mau merebut atau menangkan hati dan pikiran orang Papua dengan preferensi - preferensi elit Jakarta model begini.”

Baca juga: Calon Anggota MRP Terpilih Sudah Final, Jhon Wempi Wetipo: Bila Ada yang Keberatan Silakan Gugat

"Fitnah dan curiga tanpa bukti yang kuat terhadap Orpa Nari, Robert Wanggai, dan Benny Sweny karena mereka ancaman terhadap kedaulatan negara di Papua, sudah harus dihentikan," sambungnya.

Menurutnya, jika tidak dihentikan segera, ia minta Tito Karnavian tidak melantik 34 anggota MRP atau segera bubarkan lembaga tersebut. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved