Pemilu 2024
Mahasiswa Tolak Ganjar Pranowo Kuliah Umum di Uncen Jayapura, Begini Penyebabnya
Sejatinya, Ganjar Pranowo dijadwalkan memberikan kuliah umum di Auditorium Uncen Abepura, Selasa (21/11/2023) pukul 13.30 WIT.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Agenda Ganjar Pranowo memberi kuliah umum di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, ditolak oleh mahasiswa.
Sejatinya, Ganjar Pranowo dijadwalkan memberikan kuliah umum di Auditorium Uncen Abepura, Selasa (21/11/2023) pukul 13.30 WIT.
Adapun tema yang diusung yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Ketua BEM FH Uncen, Yanes Hisage mentakan penolakan terhadap Ganjar adalah kesepakatan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPMF) dari 9 fakultas di Uncen.
Hisage menegaskan, kampus bukan tempat kampanye politik praktis.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kunjungi Jayapura, Spanduk Rakyat Papua Bersama Ganjar-Mahfud Dicopot
"Uncen didirikan untuk mendidik dan mengajar agar menjadi mahasiswa yang berprestasi, bukan berpartisipasi dalam kampanye politik praktis lalu terjerumus," ujarnya kepada Tribun Papua.com.
Alasan lainnya, kata Hisage, bertepatan surat edaran Gubernur Papua soal hari lahirnya Otonomi Khusus (otsus) Papua hari ini.
"Hari ini adalah hari lahirnya otonomi khusus. Di dalamnya ada empat substansi yang fundamental yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial politik."

Hal itu pula alasan BEM Uncen menolak siapa pun calon presiden memberikan kuliah umum di kampus.
Hisage menegaskan, Uncen adalah lembaga pendidikan milik masyarakat Papua, sehingga nama baiknya harus dijaga.
"Jangan jadikan panggung politik untuk mengkampanyekan arah politik praktis tahun 2024. Kami mempertegas untuk lembaga Uncen hentikan ciptakan panggung untuk para calon presiden republik Indonesia menyampaikan orasi atau kampanye politik secara personal," katanya.
Sekalipun tidak diundang hadir, BEM Uncen tak melarang calon presiden menyampaikan gagasannya.
Hanya, alangkah baiknya gagasan itu disampaikan secara kolektif.
"Sehingga keadilan dan kesejahteraan sosial itu benar-benar diimplementasikan secar komprehensif, terstruktur, sistematis," katanya.
"Lembaga menjalankan kegiatan secara (tertutup) maka kami curiga ada kepentingan terselubung yang dimainkan," sambung Hisage.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.