ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

USAID Kolaborasi

Antoneta Ohee: Pelatihan Suara dan Aksi Warga Beri Manfaat Positif Untuk Masyarakat Kampung Asei

Kegiatan ini diikuti oleh 37 tokoh penggerak kampung (Local Champion) dari Jayapura, Sarmi, Biak, Asmat, dan Wamena.

|
Tribun-Papua.com/Tangkapan Layar
Kepala Kampung Asei, Antoneta Ohee mengatakan, pelatihan suara dan aksi warga sangat memberi dampak positif untuk kemajuan kampung 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBU -PAPUA.COM, JAYAPURA - Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui USAID Kolaborasi Project menggelar kini pelatihan suara dan aksi warga.

Pelatihan ini dilaksanakan di Kampung Asei, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Kegiatan ini diikuti oleh 37 tokoh penggerak kampung (Local Champion) dari Jayapura, Sarmi, Biak, Asmat, dan Wamena.

Sementara, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan akuntabilitas antara warga, terhadap penyedia layanan publik, seperti pendidikan warga yang sesuai dengan hak dan standar pelayanan minimal sesuai regulasi pemerintah. 

Baca juga: Suara Aksi Warga di Kampung Adat Ayapo: Pembangunan Rumah Baca Penting Bagi Literasi Anak dan Lansia

Kepala kampung Asei, Antoneta Ohee mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa dan positif.

"Jadi pelatihan ini buat masyarakat mengerti dan belajar untuk bagaimana menyampaikan pendapat yang baik dalam suatu pertemuan, seperti Musrembang," kata Antoneta kepada Tribun-Papua.com, di Sentani, Kamis, (7/12/2023).

Suasana aksi warga yang dilaksanakan ole Wahana Visi Indonesia (WVI) berlangsung di obhe (rumah adat) di Kampung Adat Ayapo, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura
Suasana aksi warga yang dilaksanakan ole Wahana Visi Indonesia (WVI) berlangsung di obhe (rumah adat) di Kampung Adat Ayapo, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

Selain itu, pelatihan tersebutnya juga memberikan semangat tersendiri kepada masyarakat kampung.

"Artinya kedepan ketika Musrembang, masyarakat tidak lagi ragu untuk bersuara," ujarnya.

Antoneta berharap, setelah pelatihan tersebut, kiranya dapat memacu semangat masyarakat untuk lebih aktif berbicara tentang persoalan-persoalan sosial yang terjadi di Bumi Kenambai-Umbai. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved