Lukas Enembe Meninggal Dunia
Lomato Enembe Dipanggil Tuhan, Rakyat Papua Berkabung: Suluh Peradaban Baru di Bumi Cenderawasih
Lomato Enembe, nama masa kecilnya, selalu mengandalkan moto 'kasih menembus perbedaan' dalam menjalankan roda pemerintahan Papua.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
Lahir dari keluarga sederhana
Lukas Enembe lahir dari pasangan Tagolenggawak Enembe dan Deyaknobukwe Enumbi ini lahir pada 27 Juli 1967.
Lomato kecil tumbuh dalam kasih dan pelukan hangat keluarga di Mamit, yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Tolikara, Papua.
Lomato dikenal sebagai pria yang cenderung pendiam, pemalu, namun memiliki otak yang cemerlang.
Saat sekolah, guru dan teman-temannya mulai memanggil Lomato dengan sebutan Lukas sebagai bentuk penghormatan dan tanda bahwa Lomato adalah bagian dari keluarga besar umat Kristiani.
Usai menamatkan pendidikan dasar, Lukas melanjutkan pendidikan SMP di Mulia.
Namun, usaha dirinya untuk mencari saudara dari ibunya tak kunjang dapat, Lukas memilih terbang ke Jayapura.
Di Jayapura, Lukas bersekolah di SMP 1 Negeri Sentani, Kabupaten Jayapura.
Lukas menjadi satu-satunya anak pegunungan yang diterima pada medio 1980 di sekolah tersebut.
Usai SMP, Lukas kembali memilih SMA negeri 3 Sentani, kini menjadi SMA 1 Kemiri. Lukas lulus pada 1986.
Lukas pun mencatatkan diri sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Karier
Setelah lulus dari Unsrat, Lukas Enembe pun meniti karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor Sosial Politik Kabupaten Merauke.
Tak lama kemudian, ia mengikuti tugas belajar di Australia.
Di negeri kanguru, Lukas belajar bahasa Inggris dan mendalami ilmu kepemimpinan Kristen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.