Pemilu 2024
BREAKING NEWS: Jaringan Internet di Merauke Rusak, Buka Potensi Kecurangan Pemilu
Akibatnya, sistem pengawasan di media sosial tidak dapat berjalan maksimal. Buruknya layanan Telkom juga kerap terjadi di wilayah Papua Selatan.
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merauke, mengeluhkan dampak dari rusaknya jaringan internet milik PT Telkom di Merauke.
Akibatnya, sistem pengawasan di media sosial tidak dapat berjalan maksimal.
Buruknya layanan Telkom juga kerap terjadi di wilayah Papua Selatan.
Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi publik soal bagaimana upaya mitigasi dari penyedia jasa internet.
Ketua Bawaslu Kabupaten Merauke, Agustinus Mahuse, mengatakan, menyebut di era digitalisasi saat ini, banyak masyarakat dan para calon legislatif hingga presiden membahas politik serta melakukan kampanye melalui media sosial.
Baca juga: Layanan Telkom di Merauke Kembali Memburuk, Internet Lelet: Kok Bisa Terulang?
"Bagaimanapun juga, rata-rata kita lihat kalau persoalan Pemilu banyak orang membahasnya di media sosial," ucap Agustinus kepada wartawan di kantornya, Selasa (9/1/2024).
Hasil pengawasan yang didapat di lapangan, saat ini tidak lagi dapat dilaporkan secara langsung, sebab jaringan Internet tidak mendukung.
Di sisi lain, dampak putusnya kabel optik milik Telkom di perairan wilayah Merauke, menghambat perekrutan anggota Pengawas Pemilu.

"Seharusnya dalam minggu ini sudah selesai perekrutan, kami perlu input data, tapi kalau kondisi jaringan sperti ini, bgmna kita mau maksimal," terangnya.
Bawaslu Merauke membutuhkan sedikitnya 700 tenaga Pengawas untuk bekerja pada pemilihan 14 Februari mendatang.
Baca juga: LAYANAN TELKOM BURUK di Papua Selatan, Internet Lamban: Begini Jawaban Manajemen Witel Papua
"Karena kendala jaringan saat ini, kita tidak dapat mengetahui pasti jumlah calon anggota Pengawas yang telah mendaftar di setiap distrik, dampak jaringan ini sangat merugikan pihak penyelenggara dan Pemilu," ungkapnya.
Melihat dengan adanya fenomena rusaknya jaringan pada saat masa kampanye dan mendekati hari pencoblosan, dapat dipastikan ada kecurangan yang terjadi.
"Potensi kecurang bisa saja terjadi, apalagi jaringan internet di Merauke rusak seperti ini," tegasnya.
Kabel Optik bawah laut milik PT Telkom Grub pada ruas Timika-Merauke mengalami gangguan.
Akibatnya, jaringan internet di Merauke, Papua Selatan kembali memburuk.
Kerusakan kabel optik berada pada jarak 138 kilometer dari Kabupaten Merauke, dari kedalaman 42 meter di bawah permukaan laut.
Kepala Kantor Telkom Merauke, Justino Fernandes, mengatakan gangguan atau rusaknya kabel optik terjadi pada Kamis (4/12/2024) pukul 09.50 WIB.
Situasi itu menyebabkan jaringan telepon biasa dan internet mati total atau degradasi.
Hingga berita ini tayang, jaringan internet masih gangguan di Merauke.
Hal ini berdampak buruk bagi pelayanan berbagai sektor, baik layanan pemerintahan, perbankan, pendidikan hingga perekonomian.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.