WWF Indonesia
Sambut Hari Gizi Nasional, Kampung Sereh Gaungkan Pangan Lokal
Steven berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi masyarakat untuk mendapatkan informasi pangan lokal untuk perbaikan gizi anak di kampung.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Para kader Posyandu di Puskesmas Setani mengikuti lomba masak pangan lokal yang digelar pemerintah Kampung Sereh, Sanggar Robongholo, dan WWF Indonesia Program Papua di Dusun Sagu, Kampung Sereh, Kabupaten Jayapura, Jumat (19/1/2024).
Kepala Kampung Sereh, Steven Eluay mengatakan pelaksanaan ajang masak tersebut dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional pada 25 Januari 2024 nanti.
Pihaknya melibatkan kader poyandu dari Posyandu Kasih Posyandu Etau, Posyandu Holey, dan Kelompok Dusun Sagu, dan masyarakat di setempat.
Baca juga: Heleybhey Kampung Sereh Diresmikan Jadi Rumah Restoratif Justice
Steven berharap kegiatan tersebut dapat memotivasi masyarakat untuk mendapatkan informasi pangan lokal untuk perbaikan gizi anak di kampung.
"Harapannya ada banyak pangan lokal untuk perbaikan gizi sehingga ada masukan untuk ibu-ibu kepada mereka sekitar mereka mendapatkan ilmu untuk menjadi suatu produk makanan yang dapat digunakan di setiap Posyandu karena pangan lokal tidak kalah dari sisi kualitas" ujarnya.
Menyambut Hari Gizi Nasional, kata Steven masyarakat bersama pemerintah harus tetap menjaga sumber daya alam sebagai sumber pangan lokal.
Sementara itu, Nurhaniati, Bidang Promosi Kesehatan Puskesmas Sentani menjelaskan telah bermitra bersama pemerintah Kampung Sereh sejak lama.
Lomba masak pangan lokal dengan mengangkat bahan makanan seperti ulat sagu, sayur gedi, sagu, kelapa, daun melinjo, ikan kering, minyak kelapa murni yang diolah menjadi berbagai menu makanan.
Kata dia, kegiatan itu dapat menambah kapasitas para kader dan ibu rumah tangga untuk menyediakan menu makanan sehat kepada keluarga.
"Apalagi ini dengan pakai prodak lokal karena menambah kapasitas kader, ulat sagu berprotein tinggi cocok bagi ibu hamil untuk menghindari stunting. Kami harap kader bisa meneruskan dengan baik," jelasnya.
Manager WWF Indonesia Program Papua, Wika Rumbiak mengatakan serangkaian kegiatan akan dilakukan untuk menyongsong Hari Gizi Nasional, mulai dari workshop pembelajaran bersama tematik, komitmen pencegahan stunting kampanye pangan lokal yang di kolaborasikan dengan pemerintah kampung dan Sanggar Robongholo.
"Ini untuk mendukung kampanye pangan lokal dan memastikan sebenarnya pangan lokal bisa dikembangkan, bernilai gizi tinggi, dan rasanya enak," jelasnya.
Baca juga: Peneliti dari Universitas Pelita Harapan Periksa Kesehatan Warga di Kampung Sereh Sentani
Selain itu pihaknya juga melibatkan akademisi Fakultas Kesehatan Universitas Cendrawasih, dan praktisi pangan lokal, dan mahasiswa.
Wika menyampaikan konsumsi pangan lokal saat ini dengan ketersediaan pangan instan dan kemajuan teknologi, kebutuhan pangan masyarakat berkurang terhadap pangan lokal
"Karena itu kami ingin agar kebutuhan masyarakat yang sudah bergeser, terutama anak muda tetap mencintai pangan lokal," tutupnya. (*)
Pangan Lokal Punya Nilai Gizi Tinggi, Generasi Papua Kenapa Bisa Stunting? |
![]() |
---|
Menokok SDM dan Alam Papua Dilakukan Unipa dan WWF dalam Seminar dan Pameran Ilmiah |
![]() |
---|
Soal Public Speaking, Jeni Karay Berbagi Tips Atasi Gugup dan Rasa Tidak Percaya Diri |
![]() |
---|
WWF Indonesia Program Papua Gandeng Jeni Karay Latih Anak Muda Public Speaking |
![]() |
---|
Kembali Melaut Setelah 1 Tahun Dilakukan Sasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.