Freeport Indonesia
FREEPORT INDONESIA Kembangkan Inovasi Mengolah Pasir Tailing Jadi Lebih Bermanfaat
PTFI meyakini bahwa tailing merupakan sumber daya atau material resources dapat memberikan nilai manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) terus mengembangkan inovasi untuk mengolah dan memanfaatkan pasir sisa tambang dari proses pengolahan batuan bijih atau dikenal sebagai tailing (Sirsat).
PTFI meyakini bahwa tailing merupakan sumber daya atau material resources dapat memberikan nilai manfaat bagi kehidupan masyarakat di wilayah Mimika, Papua Tengah dan sekitarnya.
Baca juga: Kunjungi Grasberg, Begini Kesan Pangdam XVII/Cendrawasih Soal Kontribusi PT Freeport untuk Indonesia
"Selepas proses renegosiasi kontrak karya 2018, ada persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar tailing dapat dimanfaatkan kembali,” kata Project Manager Tailings Utilization PTFI, Harry Joharsyah.
Selanjutnya, kata Harry, keluarlah roadmap pemanfaatan tailing yang sampai sekarang masih digunakan sebagai basis kerja.
Harry mengatakan, tailing yang dikelola PTFI dapat diolah menjadi sumber daya yang bermanfaat.
PTFI turut melibatkan sejumlah institusi pendidikan seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Cendrawasih Papua, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Sudah ada dua success story yang kami raih dari pemanfaatan tailing ini. Pertama, pada 2005 tailing dimanfaatkan sebagai material untuk pembangunan infrastruktur di Papua dan sekitar, seperti jalan dan jembatan. Kedua, pengembangan inovasi tailing menjadi beton precast, kemudian aspal filler,” tuturnya.
Baca juga: Dirjen Imigrasi Kemenkum dan HAM Tinjau Area Kerja PT Freeport Indonesia
Saat ini, beton precast dan aspal filler berbahan dasar tailing digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal PTFI.
Pemanfaatan dan penggunaan tailing sebagai aspal filler dapat dilihat di areal Rimba Papua Hotel, Fasilitas Pengolahan Air Bersih atau Water Treatment Plant, akses dan area parkir Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), hingga Rimba Papua Golf.
“Sebenarnya sudah banyak pihak ketiga yang tertarik untuk menggunakan aspal filler ini. Kami juga kedatangan tim dari luar Papua yang berminat memanfaatkan hasil olahan tailing,” ujarnya.
Terkait pemanfaatan tailing, PTFI pernah melakukan studi Ecological Risk Assessment (ERA) pada 1998-2002 untuk meneliti efek pasir sisa tambang terhadap biota air, kesehatan manusia, dan tumbuhan.
Baca juga: BERITA FOTO: Media Gathering PT Freeport Indonesia
Hasil studi tersebut menyatakan dampak lingkungan pengendapan SIRSAT sesuai dan konsisten dengan AMDAL 300K yang disetujui pemerintah.
Tribun-Papua.com
PT Freeport Indonesia (PTFI)
Limbah Tailing
Harry Joharsyah
Kabupaten Mimika
Papua Tengah
| PT Freeport Indonesia -Uncen Jayapura Gelar Pelatihan Bisnis bagi Mahasiswa |
|
|---|
| Penampilan Memukau Band Cokelat Warnai Puncak BK3N PTFI di Kuala Kencana Timika |
|
|---|
| Puncak BK3N, Freeport: Tidak Ada Kecelakaan Kerja Selama Tahun 2024 |
|
|---|
| PTFI Kampanye Safety Goes To School, Catur Budianto: Gaungkan BK3N |
|
|---|
| Freeport Bantah Rencana Kerja Sama Pembangunan Pabrik Semen dan Keramik di Kabupaten Mimika |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.