ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Dituduh OPM, Ini Kisah Arnold Ap dan Mambesak

Mambesak dalam istilah bahasa Biak untuk ‘burung Cenderawasih’ atau ‘burung Surga’, yang terbang menjadi gerakan kultural dan identitas rakyat Papua.

|
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Lahir di Biak-Numfor, sebuah pulau indah di tengkuk Papua yang kini dalam ancaman kerusakan ekologis, Arnold Ap menjadi antropolog dan musisi terkemuka berkat perannya membentuk grup musik Mambesak. 

 

 

Dipenjara

Pada medio November 1983, Arnold Ap ditangkap oleh Kopassus, lalu dipenjara dan disiksa atas dugaan menjadi simpatisan OPM meski pada akhirnya tidak ada tuduhan yang ditetapkan.

Dikutip dari laman Wikipedia, pada April 1984, ia tewas akibat tembakan senjata api di punggungnya.

Kesaksian resmi mengklaim, Arnold Ap berusaha kabur dari penjara.

Banyak pendukungnya percaya bahwa Arnold Ap dieksekusi oleh Kopassus. Musisi lain bernama Eddie Mofu juga tewas.

Musik masih menjadi sumber utama pemberontakan budaya di Papua Barat.

Baca juga: Tokoh Papua Ini Kecam Ucapan Rasis Letkol Tamami ke Prajurit OAP: Panglima TNI Diminta Bertindak

Arnold Ap dan Mambesak masih populer di Papua Barat. Karya-karya mereka dipandang sebagai simbol identitas Papua.

Sejak 1990-an, pemerintah Indonesia secara berhati-hati mulai mengizinkan ekspresi budaya pribumi Papua.

Menurut Danilyn Rutherford, Profesor Pembantu Antropologi Universitas Chicago, terbukanya akses ekspresi budaya merupakan bukti toleransi dan bhinneka tunggal ika, motto nasional Indonesia.

 

Mambesak Bernyanyi untuk Hidup

Butuh semacam keberanian bagi musisi menulis dan menyanyikan lagu protes, tapi hanya segelintir musisi seperti Arnold Ap yang mati terlalu muda bagi bangsanya.

Dikutip dari laman tirto.id, musik dalam kebudayaan lisan masyarakat Papua, yang terdiri dari lebih 253 kelompok etnik dengan ratusan bahasa dan kepercayaan, tak cuma sebagai medium pesan melainkan ruang komunal yang di dalamnya pesan itu dialami dan diamalkan.

Baca juga: Tokoh Papua Kecam Pembunuhan Aktivis Perempuan Papua: Tegakkan Hukum terhadap KKB!

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved