ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Dituduh OPM, Ini Kisah Arnold Ap dan Mambesak

Mambesak dalam istilah bahasa Biak untuk ‘burung Cenderawasih’ atau ‘burung Surga’, yang terbang menjadi gerakan kultural dan identitas rakyat Papua.

|
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Lahir di Biak-Numfor, sebuah pulau indah di tengkuk Papua yang kini dalam ancaman kerusakan ekologis, Arnold Ap menjadi antropolog dan musisi terkemuka berkat perannya membentuk grup musik Mambesak. 

Di Papua, lagu dan kebebasan tak terpisahkan. Nyanyian, musik, dan tari tak cuma hiburan tapi sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari rakyat Papua.

Mereka menyanyi saat sedih dan gembira, mereka menari saat menang dan kalah.

Dalam kepercayaan lama mesianistik tentang penyebar kabar gembira, kebebasan dan kemerdekaan bakal datang dalam lagu maupun bagi orang-orang yang bernyanyi.

Pendeknya, nyanyian, musik, dan tari adalah hati nurani orang Papua.

Pada akhir 1970-an dan setelahnya, Mambesak begitu populer di Tanah Papua.

Lima volume kaset mereka ludes terjual dan terus-terusan diproduksi ulang, menjadi pemasukan dan bagi kegiatan kebudayaan mereka.

Popularitas mereka juga menyebar luas berkat siaran radio yang diasuh Arnold Ap dkk bernama Pelangi Budaya dan Pancaran Sastra di Studio RRI Jayapura setiap Minggu siang. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved