ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

2.000 Bintara Polri Bakal Diterima Polda Papua, Ini Tanggapan Tokoh Adat

Program ini diusulkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang bukan anak asli Jayapura.

Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSRASI - Bintara Polri. Penerimaan 2.000 personel Bintara Noken tahun 2024 yang mana di dalamnya ada kuota kekhususan bagi para kepala suku mendapat respon positif. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Penerimaan 2.000 personel Bintara Noken tahun 2024 yang mana di dalamnya ada kuota kekhususan bagi para kepala suku mendapat respon positif.

Ondoafi Sosiri, Kabupaten Jayapura Boas Asa Enoch sangat menyambut baik terkait program tersebut.

Menurut Boas, program ini bentuk sebuah penghormatan dari instansi Kepolisian terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua.

Baca juga: POLDA PAPUA Bakal Terima 2.000 Bintara Polri, Kapolda Fakhiri: Ada Kekhususan untuk Ondoafi

"Pada dasarnya kami sangat berterimakasih kepada Kapolri dengan pak Kapolda karena sudah punya upaya memberikan kesempatan terhormat," kata Boas, Senin (1/4/2024).

Boas sendiri mengungkap, rencana ini juga merupakan sebuah bentuk apresiasi dari Kepolisian bagi para kepala suku.

 

 

Apalagi dia mengatakan, program ini diusulkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang bukan anak asli Jayapura.

"Luar biasa itu dan sangat menghargai ondoafi-ondoafi ini, mereka (Kapolri dan Kapolda) memang tapi mereka bukan anak Jayapura tapi mereka tahu persis bagaimana itu anak adat," pujinya.

Kendati begitu, Boas mengimbau agar proses pelaksanaan perekrutan calon bintara Polri nanti bisa dilakukan sesuai prosedur.

Sebab, dia tak ingin, rekrutmen nanti terkesan dipaksakan demi memenuhi kuota khusus yang diberikan kepada kepala suku atau ondoafi.

"Itu pun dia anak-anak ondoafi, tapi kalau memang kondisi kesehatannya tidak menguntungkan ya tidak bisa dipaksakan," jelasnya.

Baca juga: KKB Berulah di Paniai, Polda Papua Terjunkan 1 Regu Brimob, Kapolda: Amankan Wilayah

Senada dengan itu, tokoh adat Yapen Jellin Ismail Payai mengatakan, proses rekrutmen itu nanti harus dilaksanakan dengan terbuka dan secara transparan.

Jellin berharap, anak-anak atau keluarga dari kepala suku yang diterima menjadi polisi sesuai dengan kriteria rekrutmen.

"Tidak harus anak kepala suku jadi dia harus jadi. Harus dia benar-benar juga memenuhi kriteria dari sebuah rekrutmen," ujar Jellin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved