ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Perang Suku di Nabire

UPDATE: 6 Orang Jadi Korban Pertikaian Antar Suku di Nabire Papua Tengah

Didimus Tebai mengatakan, persoalan ini telah selesai, namun oknum yang melakukan penganiayaan tersebut terkontaminasi minuman keras.

Penulis: Yulianus Degei | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Yulianus Degei
Satu di antara korban perang suku dari suku Moni yang terkena panah dalam pertikaian di Wadio Nabire, Provinsi Papua Tengah. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Degei

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Pertikaian antara suku Mee dan Moni di Wadio Nabire, Provinsi Papua Tengah memakan korban sebanyak 6 orang.

Kepada Tribun-Papua.com, pada Sabtu (27/4/2024), seorang warga suku Mee, Andi menjelaskan konflik tersebut memakan korban 6 orang.

Baca juga: Konflik Antar Suku di Nabire, Ini Pesan Sekda Papua Tengah

“Kami warga Mee berhasil memanah empat orang warga Moni, sedangkan pihak kami kena panah dua orang.”

“Dua orang warga Mee ini, satu kena di punggung dan satunya di paha. Namun kami berhasil mencabutnya karena tidak masuk sampai dalam, dan lukanya tidak terlalu parah,” kata Andi.

 

 

Pada kesempatan yang sama, seorang kepala suku Mee, Didimus Tebai mengatakan, persoalan ini telah selesai, namun oknum yang melakukan penganiayaan tersebut terkontaminasi minuman keras, akhirnya berujung pertikaian antar suku.

Baca juga: Konflik Antar Suku di Nabire Papua Tengah, Pastor Yance Yogi Turun Tangan

“Persoalan ini sebenarnya sudah diselesaikan sebelumnya, namun terulang lagi karena pelaku pemalakan dan penganiayaan terkontaminasi minuman keras.”

“Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh warga suku Mee dan Moni agar menghindari minuman keras, supaya konflik seperti ini tidak terulang lagi,” pungkas Didimus. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved