Papua Terkini
IRJEN FAKHIRI di Mata Mantan Panglima OPM Wilayah Victoria
Lambert mengatakan, perjuangannya dengan mengangkat senjata selama 20 tahun tidak pernah membuahkan hasil dan hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Selama menjadi Panglima Tinggi OPM, Lamber terus melakukan perlawanan kepada NKRI, namun dengan berjalannya waktu, pada medio 2010, dia dipanggil oleh utusan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu Farid Husein.
Saat itu, Farid Husein menyampaikan kepada dirinya bahwa ada baiknya mencari solusi demi penyelesaian konflik Papua lewat sebuah proses demokrasi yang disebut dialog Papua-Jakarta.
Baca juga: Bakal TANDEM dengan Irjen Fakhiri, Ini Sosok Benyamin Arisoy di Mata Sang Jenderal
“Saya mulai berpikir, tanpa dialog, permasalahan konflik Papua tidak pernah dapat terselesaikan secara menyeluruh. Moment itu yang saya gunakan untuk mencari cara meninggalkan OPM,” ujarnya.
Tepat pada medio 2013, tanpa sepengetahuan rekan-rekan seperjuangannya, Lamber mulai membangun komunikasi khusus dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dengan harapan bakal ada sebuah dialog untuk penyelesaian konflik Papua.
Semua harapan itu terjawab di medio 2014, dimana Lambert diundang oleh SBY untuk berkomunikasi melalui video call.
"Setelah komunikasi, Bapak Presiden meminta saya harus berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah RI untuk melakukan dialog guna penyelesaian konflik di Tanah Papua," tukasnya.
Atas permintaan itu, Lamber pun memutuskan kembali bersama NKRI.
Setelah membuat keputusan, Lamber mulai kembali ke Kabupaten Keerom, dan mempersiapkan dirinya berangkat ke Jakarta bertemu para pejabat tinggi Negara.
"Pada saat itulah saya bertemu dengan anak JO Sembiring (kini Dandrem 172 PWY XVII/Cenderawasih) dan beliau lah memfasilitasi sekaligus mengawal saya berangkat ke Jakarta,” kata Lambert.
Saat bertemu dengan sejumlah petiggi negara, kata Lambert, dirinya menyampaikan semua aspirasi tentang solusi penyelesaian konflik di Tanah Papua.
“Negara mau memberi jaminan kepada saya untuk tetap tinggal dan membangun NKRI di Papua serta membantu negara menyelesaikan konflik di Papua,” ujarnya.
“Persoalan konflik di Papua bukanlah hal yang gampang, diperlukan proses yang panjang karena keunikan dari bangsa Papua sangat sulit untuk dipersatukan," sambungnya.
Diketahui, untuk menjaga kedamaian di Tanah Papua, saat ini Lambert Pekikir juga membangun kerjasama dengan pihak gereja dengan lembaga-lembaga HAM.
"Itu sekilas sejarah saya dan sampai saat ini saya sudah berada bersama dengan Pemerintah RI serta aparat keamanan TNI-Polri di tengah-tengah masyarakat,” kata Lambert.
“Saya juga mau mengajak semua pihak agar mari kita budayakan budaya demokrasi, membangun budaya dialog untuk menyelesaikan setiap permasalahan di Papua," ajak Lambert. (*)
Tribun-Papua.com
Papua Terkini
Mathius D Fakhiri
Kapolda Papua
Irjen Fakhiri
Lambert Pekikir
Organisasi Papua Merdeka (OPM)
TPNPB-OPM
Orang Papua Jadi Penonton Politik, Lahirkan Pemimimpin demi Kepentingan Indonesia |
![]() |
---|
Kantor DPD RI Perwakilan Papua Bakal Dibangun, Begini Respons Pj Gubernur Agus Fatoni |
![]() |
---|
Pemerintah Beri Izin Pertambangan pada PT Gag Nikel, Surga Raja Ampat Terancam Jadi Kuburan |
![]() |
---|
Wamendagri Apresiasi Yohanes Surya, Dorong Gasing Jadi Gerakan Pendidikan di Papua |
![]() |
---|
9 Pernyataan Sikap GKII di Tanah Papua soal Legalitas Gereja, Peringatkan Pengguna Gelap Tanpa Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.