Pemprov Papua Tengah Resmi Tutup OSN SMP Tingkat Provinsi di Nabire

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, secara resmi menutup kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP tingkat provinsi di Nabire.

Koordinator Panitia OSN SMP TK Papua Tengah di Nabire, A Irianti Loboran mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sejak 24 Juni 2024, dan akan berakhir pada 28 Juni 2024.

Baca juga: 18 Siswa Wakili Papua di Ajang OSN dan O2SN Tingkat Nasional

Sementara, untuk pelaksanaan perlombaan sendiri pada tingkat provinsi, telah dilaksanakan selama dua hari.

“Itu dilakukan dalam bentuk daring, yang mama, pada 24 Juni 2024 itu olimpiade mata pelajaran IPA, IPS, lalu, pada 25 Juni 2024, olimpiade mata pelajaran Matematika," kata Iriani kepada Tribun-Papua.com, di Nabire, Selasa, (25/6/2024) malam.

Sementara peserta yang ikut perlombaan di tingkat provinsi merupakan, mereka yang telah mengikuti dan lolos pada perlombaan OSN tingkat kabupaten dari Mimika dan Nabire.

"Sedangkan yang lolos ke tingkat provinsi sebanyak 30 siswa yang terbagi dari 15 orang dari Mimika dan 15 orang dari Nabire," jelasnya.

Kemudian, untuk OSN tingkat provinsi, nilainya akan diumumkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi dan Informasi (PPTI) di Jakarta.

Baca juga: HARI INI Cuaca 6 Kabupaten di Papua Tengah Galau

"Setelah diumumkan, nantinya akan ada dua orang yang terpilih dengan hasil terbaiklah yang akan lanjut ke tingkat nasional," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Marten Ukago mengatakan, mereka yang mewakili Papua Tengah ke tingkat nasional akan ditentukan dari nilai terbaik.

Kemudian, dalam proses penilaian nanti, akan dilakukan perbandingan antara peserta OSN dari Mimika dan Nabire.

"Jadi tidak ada istilah pilih kasih, karena hasil yang ada nanti itu, sesuai dengan perjuangan para peserta sendiri," kata Marten.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para siswa, apabila diantara mereka ada yang terpilih, maka tidak berbesar hati.

"Kenapa, karena ini merupakan kesempatan pertama, sebab setelah dari sini, nanti akan melangkah lagi ke tingkat nasional," ujarnya.

Marten berharap, para siswa yang telah mengikuti semua seleksi dapat dijadikan sebagai sesuatu kebiasaan mereka.

"Kenapa, karena untuk mengetahui sesuatu, hanya bisa didapat melalui sebuah proses," pungkasnya. (*)