ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

MBG di Nabire

Satgas MBG Nabire Temukan Sarana Dapur Mama Kita Kritis

Wakil Ketua Satgas MBG Nabire, Yasor Viktor Sawo mengatakan pengecekan meliputi kesiapan persyaratan teknis dan beberapa aspek pendukung

Tribun-Papua.com/narsum 
MBG DI NABIRE - Lakukan peninjauan dan temukan sejumlah kekurangan, Wakil ketua Satgas MBG Nabire, Yasor Viktor Sawo minta, SPPG dapat segera melengkapi segala kekurangan di "Dapur Mama Kita" Nabire. 
Ringkasan Berita:
Satgas MBG meninjau "Dapur Mama Kita" di Nabire, menemukan kekurangan teknis pada sarana dapur dan kendaraan operasional (perlu rak khusus pengangkut ompreng). Walau 27 tenaga OAP sudah siap, Satgas mendesak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar segera melengkapi semua kekurangan standar teknis agar dapur bisa cepat beroperasi dan melayani masyarakat.

 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Guna mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Satgas MBG meninjau kesiapan dapur sehat "Dapur Mama Kita" di Siriwini, Distrik Nabire Kota, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Wakil Ketua Satgas MBG Nabire, Yasor Viktor Sawo mengatakan pengecekan meliputi kesiapan persyaratan teknis dan beberapa aspek pendukung lainnya yang menjadi standar pelaksanaan program.

Baca juga: Ribka Haluk Buka Rapat BP3OKP di Manokwari, Gibran: Percepat Pembangunan Papua Dua Kali Lipat

Dari peninjauan tersebut, masih terdapat beberapa bagian yang memerlukan penyempurnaan, seperti perlengkapan sarana pendukung dapur, serta perlengkapan kendaraan operasional pengangkut makanan.

“Nah, ini harus dilengkapi, contohnya seperti kendaraan pengangkut, itu perlu dilengkapi dengan rak khusus untuk penempatan ompreng agar distribusinya aman, dan sesuai dengan standar pelayanan," kata Viktor, Selasa, (4/11/2025).

Baca juga: Keunikan Lomba Pondok Natal Pemkab Jayapura akan Dinilai oleh Panitia Beragama Muslim

Dari sisi tenaga kerja, Viktor memastikan “Dapur Mama Kita” sudah memenuhi ketentuan minimal yaitu 50 persen sebab 27 tenaga yang merupakan Orang Asli Papua (OAP).

Dia berharap, seluruh kekurangan teknis yang terdapat di dapur ini, diselesaikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Supaya dapur itu bisa segera beroperasi, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved