ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PILKADA YALIMO

Bangkitkan Kemandirian Ekonomi, Survei LKPI : Masyarakat Dukung Nahor Nekwek Kembali Pimpin Yalimo

Tingginya tingkat keterpilihan Nahor Nekwek memiliki hubungan yang simetris dengan kepemimpinannya selama ini.

Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Istimewa
Bupati Yalimo Nahor Nekwek saat menyematkan tanda peserta Ujian Nasional salah satu peserta di halaman sekolah SMA Negeri 1 Elelim 

Tingkat Keterpilihan Tokoh-Tokoh Bakal Calon Bupati Kabupaten Yalimo dalam simulasi tertutup mengunakan pertanyaan dengan kertas kuisioner kepada 920 masyarakat Yalimo jika pilkada digelar hari ini siapa yang akan dipilih

- NAHOR NEKWEK 51,2 persen

- YOSUA KEPNO 18.4 persen

- SIMON WALILO 8.9 persen

- MALHAI MABEL 7.3 persen

- FERY BOOM KOMBO 4.1persen

- MARTHEN YOHAME 3.3 persen

- ERDI DABI 2.2 persen

Tingginya tingkat keterpilihan Nahor Nekwek memiliki hubungan yang simetris dengan kepemimpinannya selama ini.

Walau hanya 2 setengah tahun dia memimpin Kabupaten Yalimo, misalnya saja di sektor pertanian yang banyak mengalami kemajuan seperti dibukanya perkebunan nanas besar besaran dan industri kecil turunan dari nanas di Yalimo, dinilai oleh 80,7 persen masyarakat memberikan dampak pemasukan ekonomi.

Baca juga: Turunkan Tim Pendataan ASN, Bupati Nahor Nekwek: Semua Pegawai Harus Aktif di Kantor

Survei LKPI terkait calon kepala daerah di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, yang menunjukkan bahwa calon incumben unggul, disoroti Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto.

“Survei yang menampilkan keunggulan calon incumben sering kali mencerminkan dinamika politik lokal yang kompleks. Keberhasilan incumben bisa jadi dipengaruhi oleh rekam jejak dan pengalamannya dalam mengelola pemerintahan. Namun, hal ini juga bisa memunculkan tantangan bagi calon baru yang berusaha menarik perhatian pemilih," kata Rasminto .

Menurutnya, dalam konteks geografis, wilayah seperti Papua Pegunungan, faktor kedekatan kesukuan sering kali menjadi salah satu alasan utama dukungan terhadap calon tertentu.

“Meskipun ikatan kesukuan memiliki nilai penting dalam masyarakat, hal ini bisa menjadi penghalang bagi perubahan dan inovasi dalam kepemimpinan jika tidak diimbangi dengan penawaran program yang jelas dan konkret," jelasnya.

Pakar Geografi Manusia Universitas Islam 45 (Unisma) ini menuturkan agar semua calon diharapkan dapat memperkuat tawaran program riil dan terukur bagi masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved