ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penembakan di Puncak Jaya

Tiga Warga Puncak Jaya Ditembak, Polisi Bilang Begini Usai Rapat Bersama Forkopimda

Terbaru, pihak keluarga korban menegaskan anggota keluarganya yang ditembak TNI bukanlah bagian dari gerombolan OPM.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Istimewa
Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya bersama aparat keamanan terus lakukan upaya preventif dan restoratif pasca ricuh di depan RSUD Mulia, pada Rabu (17/7/2024). 

"Kemudian Tonda Wanimbo itu warga sipil selaku Bendahara Kampung Temu asal Distrik Ilamburawi. Dia setiap hari ikut pencairan di Bank BPD tidak pernah ada tindakan penangkapan," lanjut Leson.

Sementara, korban bernama Pemerintah Murib adalah Kepala Kampung Dokome.

RICUH - Tampak mobil dinas milik TNI dibakar massa di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pasca-tewasnya tiga warga akibat ditembak petugas lantaran diduga anggota TPNPB-OPM.
RICUH - Tampak mobil dinas milik TNI dibakar massa di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pasca-tewasnya tiga warga akibat ditembak petugas lantaran diduga anggota TPNPB-OPM. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Lebih parah lagi kepala kampung ini, kita semua dengar bahwa bapanya adalah pejuang Pepera," ujarnya.

Karena itu, pihak keluarga mendesak agar Kapendam XVII/Cenderawasih segera mengklarifiasi pernyataannya sebagaimana disiarkan sejumlah media.

Baca juga: TNI Sebut Tiga Orang Tewas di Puncak Jaya Bagian Gerombolan OPM, Letkol Candra: Penindakan Berlanjut

"Aksi itu spontan tidak direncanakan dan itu di luar dari nalar kami. Seandainya kami merencanakan kejahatan, pasti rumah-rumah semua habis kami bakar, namun kami tau diri," jelasnya.

Pemerintah daerah setempat berupaya mengumpulkan elemen masyarakat, keluarga korban, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.

Pemerintah melakukan langkah preventif guna mencari solusi terbaik.

Rapat pun digelar di kampung tempat korban disemayamkan.

Sejumlah tokoh hadir yakni Ketua Klasis GIDI Mulia Pdt Telius Wonda, tokoh masyarakat Otius Wonda, keluarga 3 korban Leson Gire, Ketua GAMKI Maikel Wonerengga, Kepala Distrik Muara Yoses Wonda, Kepala Distrik Mulia Tekiles Wonda serta masyarakat setempat.

Perwakilan Keluarga 3 korban, Leson Gire saat memberikan keterangan terkait tiga korban yang diduga masyarakat sipil namun dituding sebagai anggota TPNPB-OPM.
Perwakilan Keluarga 3 korban, Leson Gire saat memberikan keterangan terkait tiga korban yang diduga masyarakat sipil namun dituding sebagai anggota TPNPB-OPM. (Tangkapan Layar)

Hasilnya, disepakati beberapa poin penting yaitu:

  • Harus dilakukan klarifikasi bahwa tiga korban adalah masyarakat sipil, kepala kampung dan bamuskam dengan kronologi sesungguhnya.
  • Keluarga menyepakati jalan damai dan tidak akan memperpanjang masalah dan aksi serta meminta keluarga nusantara untuk kembali beraktivitas seperti biasa
  • Meminta Kodam XVII/Cenderawasih dan jajaran untuk meminta maaf dan memulihkan nama baik masyarakat Puncak Jaya dengan membentuk Tim pencari fakta untuk mencari kebenaran
  • Aksi pembakaran kendaraan dan pelemparan diakui sebagai bagian dari adat dari bentuk ketidakpuasan keluarga korban
  • Mengajak seluruh keluarga dan masyarakat nusantara untuk bersama-sama menjemput HUT RI Ke-79 bulan agustus nanti.
  • Meminta ojek dan kios untuk mematuhi aturan jam operasional perdagangan dan batas wilayah antar jemput penumpang melebihi batas.
  • Memahami tugas pokok TNI/Polri untuk tetap menjaga keamanan dan Kamtibmas dengan presisi dan tetap berkoordinasi asal jangan lagi terjadi korban di masyarakat.

Dalam pertemuan dilaksanakan konferensi pers resmi pukul 15.00 WIT.

Pertemuan berjalan lancar, dan setelahnya membubarkan diri. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved