Non OAP di Kabupaten Mimika Diajak Diskusi Sukseskan Otsus Jilid II
Dari tahun 2001 hingga 2021 belum pernah ada rapat-rapat seperti yang dilakukan oleh PBM-GKI yakni mengumpulkan masyarakat nusantara dan berdialog.
Penulis: Kristina Rejang | Editor: Lidya Salmah
Dalam momen tersebut kata dia, pihaknya bisa berbicara berbagai macam isu seperti malaria, stunting, dan lainnya.
"Ini orang bicara pada tataran kuratif secara preventif ini dokter-dokter juga diundang, padahal mereka lebih tahu, seharusnya dokter yang bicara tentang malaria tapi kan sudah dipindahkan ke aspek ekonominya jadi malaria jadi penyakit yang kuratif saja," katanya.
Sehingga, saat itu, para dokter dilibatkan untuk berdiskusi, bagaimana membangun mitigasi, kedepan orang Papua bisa sehat seperti apa, apa penyakit yang menonjol di Papua, bagaimana menyembuhkan malaria, kalau aksesnya gratis bagaimana.
"Itu mereka (dokter) yang paling tahu. Karena itu, untuk bicara disana itu kan kewenangan MRP, DPR, tapi kalau mereka saja tidak bisa karena mereka lebih banyak jalan-jalan ke Jakarta sebenarnya, mungkin mau dilihat pendapat Jakarta," tegasnya.
Dikatakan pihaknya memulai mengumpulkan paguyuban untuk berdiskusi yang nantinya akan dilakukan kembali secara lebih kecil."Kita akan pilih salah satu paguyuban yang bersedia dan kita akan rapat disitu," katanya.
Dengan demikian, keterlibatan paguyuban secara tidak langsung sudah terbentuk semangat yang sama.
"Maka kita berharap semua potensi dari para dokter dan lainnya, karna masalah kita di Papua, kalau orang bicara tentang IPM kita itu berkaitan dengan kesehatan dan dua item pendidikan. Itu berarti para dokter tidak boleh lari lagi, kita kumpul sama-sama untuk satukan pikiran, nanti follow-up nya," jelasnya.
Baca juga: Pakai Dana Otsus, PUPR Kabupaten Jayapura Kerjakan Jalan Depapre-Dormena Tahun Ini
Mereka juga akan menyampaikan pokok-pokok pikiran yang telah didiskusikan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga kepada masyarakat supaya kohesi terbangun dan bisa satu hati.
"Sudah tidak lagi bicara tentang rasial, karena kalau bicara rasial terus kita akan miskin dan melarat, dan tercatat sebagai orang tertinggal. Sudah harus kita bangun dan kita akan kasih tahu bahwa kita dari Papua kita jadi cahaya bagi dunia ini," katanya.
Prinsipnya, kata Jake, pihaknya ingin memulai dengan terus berdiskusi.
Dikatakan, forum yang dibangun bukan hanya untuk lingkup masyarakat secara luas nasional namun juha membangun komunikasi dengan paguyuban-paguyuban lokal yang ada di Papua. Yangmana menurutnya, semua pihak harus satu hati
"Karena dalam forum-forum selalu auto kritiknya adalah orang Papua tipu orang Papua, orang Papua makan orang Papua, orang Papua jual Papua, itu juga bagian yang berat yang harus diselesaikan juga," ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat nusantara pasti mau membangun Papua, hanya saja belum dipadukan.
"Karena kalau sudah padu saya pikir yang punya perusahaan, yang sudah ikut pelatihan, tinggal kita sisip anak-anak Papua. Tapi pertanyaan nya anak Papua nya mau bekerja atau tidak, mereka juga sudah perna melakukan itu, saat masuk kerja kabur, masuk kerja mabuk," katanya
Sebab kata Jake hal tersebut juga merupakan bagian dari pembahasan dimana ada masukan dari pada dokter bahwa selain membangun orangnya, harus membangun pikirkan bahwa yang disebut dengan spritual kapital itu wajib.
"Bangun skill, tapi ingat soft skill juga untuk kepribadian itu perlu dibentuk, supaya spiritual nya itu jangan dilakukan untuk hal-hal yang rasial. Singgung agama, itu tidak bisa, spiritual kapital itu membangun kebersamaan supaya semua kita yang ada disini tinggal bergandengan tangan masalah kita pasti akan tuntas," pungkasnya. (*)
Tak Ada Ampun, Polda Papua Tengah Buru Pelaku Penembakan di Kilo 162 Nabire |
![]() |
---|
Begal Meresahkan Masyarakat Papua Tengah, Kapolda : Tidak Lagi Tindakan Soft |
![]() |
---|
Gubernur Meki Rancang Program Ko Sehat Untuk Jangkau Warga 8 Kabupaten |
![]() |
---|
2 Brimob Korban Penembakan di Kilometer 126 Dievakuasi ke Nabire |
![]() |
---|
283 Warga Mengikuti Screening Operasi Katarak Gratis yang Dilakukan PTFI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.