Pilkada 2024
Jokowi dan Surya Paloh Saling Sindir Jelang Pilkada, Ada Apa?
Surya menyindir balik dengan menyatakan, dari Jokowi, ia menyadari bahwa hidup bukan hanya soal niat baik.
Namun, perlu strategi yang tepat.
”Begitu niat saja tanpa strategi tepat, Bung Bahlil yang bisa menjawabnya,” tuturnya.
Surya Paloh juga menyinggung soal paradoks ketika seseorang berada di negara besar, tetapi berjiwa kecil dan lebih banyak menggunjingkan hal-hal kecil.
Meski demikian, proses membangun kesadaran publik harus dilanjutkan secara terus-menerus.
Masyarakat pun memerlukan supervisi dari pemerintah, juga dari elite-elite bangsa, termasuk elite partai politik.
Baca juga: Siasat Pemerintah Melawan Putusan MK Belum Berakhir, Dua Surat KPU ke DPR Bocor: Lihat Itu
Karena itu, kata Surya, obat yang sangat mujarab dan paling diperlukan rakyat dan bangsa ini adalah suri keteladanan.
”Di sanalah permasalahannya. Suri keteladanan, konsistensi atas ucapan dan perbuatan," lanjutnya.
Ia sekaligus mencontohkan tak mungkin mengatasi masalah hanya dengan membuat undang-undang sementara undang-undangnya sudah ada. Ucapannya ini disambut riuh kader Partai Nasdem.
”Akhirnya justru kita terjebak. Betapa kita mulai menyiasati undang-undang. Ini yang menjadi permasalahan kita, maka untuk itu bangsa yang besar ini harus membangun kesadaran, menyatukan sinergi dan kekuatan."
"Karena tidak satu partai dan golongan pun yang mampu sendiri untuk menyelesaikan masalah kebangsaan kita. Enggak ada itu,” tutur Paloh.
Semangat kebersamaan dinilai penting untuk membangun bangsa. Dengan demikian, Indonesia bisa segera maju.
”Dari kongres ini, kita harus bersatu. Kekurangan ada, kesalahan ada, kesilapan pun ada, tapi hargai niat baik,” tuturnya.
Selain itu, dalam pidatonya, Surya menegaskan kembali komitmennya Nasdem untuk mendukung pemerintahan Presiden Jokowi hingga tuntas pada 20 Oktober mendatang.
”Presiden Jokowi akan tetap menjadi sahabat Nasdem. Kita harapkan baktinya terus berlanjut untuk kepentingan negeri ini,” katanya.
Ia juga kembali menegaskan posisi politik Nasdem sebagai partai yang akan berada dalam pemerintahan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.