ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pilkada Papua Selatan 2024

Romanus Mbaraka dan Albertus Mendaftar ke KPU, Siap Bertarung di Pilgub Papua Selatan

Romanus Mbaraka, putra asli suku Marind Kimam, tampil mengenakan pakaian adat lengkap, termasuk mahkota kepala "Awiha".

Tribun-Papua.com/Kompas.com
Pasangan Romanus Mbaraka - Albertus Muyak kenakan baju adat Marind dan Mappi saat mendaftar di KPU Papua Selatan untuk Pilkada 2024, Kamis (29/8/2024).(KOMPAS.COM/Fuci Manupapami) 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pasangan calon gubernur Papua Selatan, Romanus Mbaraka dan Albert Muyak, secara resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Selatan pada Kamis (29/8/2024).

Kedatangan mereka di kantor KPU diwarnai dengan nuansa adat yang kental, mencerminkan kekayaan budaya suku Marind Kimam dan Yakai dari Mappi.

Romanus Mbaraka, putra asli suku Marind Kimam, tampil mengenakan pakaian adat lengkap, termasuk mahkota kepala "Awiha" yang terbuat dari bulu burung kasuari dan bangau putih. 

Mahkota ini bukan hanya hiasan, tetapi simbol kebesaran dan tanda keperkasaan pria Marind Kimam.

Mahkota tersebut memiliki tinggi sekitar 50 cm dengan rangkaian rotan berbentuk segitiga yang melambangkan puncak kesuksesan dalam budaya Marind Kimam.

Baca juga: Pendukung Abisai Rollo-Rustan Saru Puji Keputusan Gerindra Beri Dukungan, Begini Kata Jansen Kareth

Kedatangan Romanus dan Albert ke KPU diiringi tarian adat dari empat suku utama di Papua Selatan—Marind, Mandobo, Mappi, dan Asmat.

Ini menambah semarak suasana pendaftaran. Ribuan pendukung dari berbagai suku dengan antusias mengiringi langkah pasangan tersebut sepanjang jalan raya Mandala hingga kantor KPU.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memberikan motivasi kepada anak-anak Suku Marind agar memiliki pendangan luas dan ke depan, mengingat Kabupaten Merauke dipastikan akan menjadi daerah yang maju dan berkembang.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka memberikan motivasi kepada anak-anak Suku Marind agar memiliki pendangan luas dan ke depan, mengingat Kabupaten Merauke dipastikan akan menjadi daerah yang maju dan berkembang. (Tribun-Papua.com)

Selvinus Mawen, tokoh pemuda Marind Kimam, menyebut bahwa pemakaian mahkota Awiha oleh Romanus memiliki makna mendalam sebagai simbol tongkat estafet kepemimpinan, 

"Mahkota ini bukan hanya sekadar atribut, tetapi simbol tongkat estafet kepemimpinan, menandakan bahwa Romanus Mbaraka dianggap sebagai putra terbaik dari suku Marind Kimam dan seorang pria perkasa sebagai seorang pemimpin,” ujarnya.

"Selain itu cawat yang diikat pada pinggangnya menandakan kedewasaan dan kalung yang terbuat dari manik-manik menandakan bahwa ia telah dilimpahkan kewenangan sebagai seorang pemimpin," katanya.

Albert Muyak, putra asli suku Yakai dari Mappi, mengenakan mahkota perang khas suku Yakai yang terbuat dari biji-bijian buah abekau dan bulu kasuari, sebagai simbol kesiapan untuk menghadapi tantangan.

Dengan kata lain mereka siap berperang.  

Cawat atau rohoi (bahasa Mappi) yang dikenakan juga terbuat dari pucuk daun sagu, menunjukkan identitas budaya Mappi.

Ketua KPU Papua Selatan, Theresia Mahuze, menyambut kedatangan pasangan ini dengan menekankan pentingnya memenuhi semua persyaratan pendaftaran.

Dokumen tersebut akan diverifikasi oleh Majelis Rakyat Papua Selatan pada 30 Agustus 2024 dan dikembalikan ke KPU pada 19 September 2024.

Baca juga: Didukung 8 Partai Politik, Pasangan Dinard Kelnea-Yoas Beon Bertarung di Pilkada Nduga

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved