ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Perang Suku Nduga Lanny Jaya di Wamena

Situasi Tak Kondusif Akibat Perang Suku, Disdik Kabupaten Jayawijaya Liburkan Aktifitas Sekolah

Pihak Dinas Pendidikan belum bisa memastikan kapan sekolah-sekolah di wilayah ini kembali melakukan kegiatan belajar seperti biasa.

Penulis: Marius Frisson Yewun | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/Frisson Yewun
Sekolah tampak sepih karena libur akibat perang suku di Wamena, Jayawijaya. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marius Frisson Yewun

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA- Sejumlah sekolah di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan libur mendadak akibat perang antarsuku yang sudah berlangsung selama tiga hari sejak 29 September-1 Oktober 2024.

Diketahui, perang suku terjadi antarwarga dari Lanny Jaya versus warga Nduga.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Natalis Mumpu mengatakan, situasi sangat tidak kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

"Sekolah-sekolah yang dekat seperti SD YPPK Honai Lama, SD YPPGI Sinakma, SD YP3 Sapalek, SD YPPGI Napua itu sementara sekolah diliburkan. Mereka trauma dan tidak bisa bertahan di lokasi sehingga mereka mencari tempat aman," katanya di Wamena, Selasa, (1/10/2024).

Baca juga: Konflik Antarwarga Pecah di Wamena, 3 Orang Tewas: Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Pihak Dinas Pendidikan belum bisa memastikan kapan sekolah-sekolah di wilayah ini kembali melakukan kegiatan belajar seperti biasa.

Sebab, kata Natalis, jika dalam perang suku terdapat korban jiwa pada satu pihak, maka perang sulit dihentikan hingga terdapat korban di pihak lawan. 

"Kalau perang itu kelompok sebelahnya korban dan sebelahnya belum maka peperangan diperpanjang waktunya. Tadi pagi saya naik ke lokasi itu situasi tegang dan kita terus ikuti perkembangan,"ujarnya.

Baca juga: Perang Suku Meletus di Wamena, Mahasiswa Minta Pemerintah-Polri Segera Redam Biar Tak Meluas

Lanjut dia, massa asal Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Nduga yang berperang di Kabupaten Jayawijaya bisa berhenti, apabila kepala daerah masing-masing mengunjungi warganya.

"Kecuali kami punya PJ Bupati Nduga, PJ Bupati Lanny Jaya, PJ Bupati Jayawijaya duduk sama-sama, turun di lapangan dan mengamankan perang ini baru dalam waktu dekat bisa dihentikan,"ungkapnya. 

Hingga kini belum diketahui jumlah korban dari perang suku tersebut. 

Berdasarkan informasi sementara, sejumlah rumah adat telah dibakar saat perang berlangsung. (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved