ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

Polisi: Meninggalnya YA Berujung Blokade Jalan di SP 1 Mimika Murni karena Laka Lantas

AKP Boby Pratama mengatakan, perkembangan kasus di SP 1 Timika merupakan murni laka lantas namun dugaan pelaku laka lantas belum ditemukan.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Aksi blokade jalan di perempatan SP 1 Timika Papua Tengah, Kamis (3/10/2024) lalu. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Satlantas Polres Mimika mengungkap kasus meninggalnya YA berujung aksi blokade jalan di Perempatan SP 1, Kelurhan Kamoro Jaya, Mimika, Papua Tengah pada, Kamis (3/10/2024) lalu.

Kasat Lantas Polres Mimika, AKP Boby Pratama mengatakan, perkembangan kasus di SP 1 Timika merupakan murni laka lantas namun dugaan pelaku laka lantas belum ditemukan.

"Kami sudah temukan beberapa bukti dan petunjuk lapangan. Hasil olah TKP juga sudah dilakukan selanjutnya memberikan keterangan bersama pihak keluarga korban," kata Boby kepada Tribun-Papua.com, Senin (7/10/2024).

AKP Bony mengatakan, YA meninggal diduga murni kecelakaan lalulintas terlibat antara pejalan kaki atau penyebrang dengan roda dua dibuktikan dengan rusaknya sepeda motor milik korban.

Baca juga: SAR Timika Gelar Pelatihan Potensi SAR Teknik Pertolongan di Ketinggian 

"Kami tetap berupaya mengungkap kasus ini hingga pelakunya tertangkap. Kalau ada informasi sekecil apapun segera dilaporkan ke polisi," katanya.

Boby meminta kasus ini dipercayakan ke Satlantas Polres Mimika sehingga bisa ditangani dengan baik.

"Kami membentuk tim gabungan mengungkap fakta tejadi pasca kecelakaan yang menewaskan korban YA," jelasnya.

Pihak keluarga juga dihimbau untuk tetap berkoordinasi dengan polisi di mana saat ini pihaknya telah memeriksa dua saksi saat kejadian.

"Kita minim alat bukti karena lokasi tersebut tidak ada CCTV dan kejadiannya pun pada dini hari. Kami terus mendalami," tandasnya.

Baca juga: Edarkan Pil Dekstro Metrhorpam di Mimika, Dua Pemuda Ini Diringkus Polisi

Diketahui aksi blokade jalan dilakukan keluarga korban secara spontanitas meminta aparat mendalami kasus tersebut dengan cermat.

Aksi maswa kala itu tidak terkendalikan bahkan anarkis sehingga polisi melakukan tindakan tegas terukur dengan menembakan gas air mata membubarkan warga. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved