Nasional
SOSOK Sjafrie Sjamsoeddin, Eks Jenderal Kopassus Calon Menhan di Kabinet Prabowo-Gibran
Setelah pensiun, Sjafrie Sjamsoeddin sempat disibukkan dengan jabatannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) tahun 2010 hingga 2014.
TRIBUN-PAPUA.COM- Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purnawirawan) atau Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) di dalam TNI Angkatan Darat (AD).
Jabatan terakhir Letjen Sjafrie Sjamsoeddin di TNI AD yakni sebagai Sekjen Departemen Pertahanan (Dephan) pada tahun 2005.
Jenderal bintang 3 ini resmi pensiun sebagai Pati TNI AD pada tahun 2010.
Dalam kariernya, Sjafrie juga sempat menduduki posisi sebagai Kapuspen TNI.
Rekam jejaknya selama menjadi anggota TNI pun tak main-main.
Ia tercatat pernah menjadi pengawal Presiden Soeharto.
Baca juga: BEREDAR Daftar 46 Kementerian Kabinet Prabowo dan 13 Komisi di DPR: Lihat Selengkapnya
Setelah pensiun, Sjafrie Sjamsoeddin sempat disibukkan dengan jabatannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) tahun 2010 hingga 2014.
Selain itu, ia juga tercatat aktif mengisi kursi jabatan sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Manajemen Pertahanan sejak 2019.
Kehidupan pribadi
Letjen Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 30 Oktober 1952.
Ia memiliki istri yang bernama Etty Sudiyati.
Sjafrie dan Etty dikaruniai 2 orang anak.
Ayah Letjen Sjafrie yakni bernama Letkol (Purn) Sjamsoeddin Koernia.
Sjafrie memiliki adik yang bernama Marsda TNI (Purn), Maroef Sjamsoeddin.
Pendidikan
Letjen Sjafrie Sjamsoeddin adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1974.
Di Akmil, ia satu angkatan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Sederet pendidikan kemiliteran yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Sesarcabif, Dik PARA, Dik PARA Utama, Dik Free Fall, Komando, Dik Pandu Udara, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad (1989), Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Perjalanan karier
Karier Sjafrie Sjamsoeddin di kemiliteran tanah air telah malang melintang.
Berbagai jabatan strategis di TNI AD sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Dan Nanggala X Timor-Timur (1976), Dan Nanggala XXI Aceh (1987), Danyon 11, dan Dantim Maleo Irian Jaya (1987).
Selain itu, Sjafrie juga sempat menduduki posisi sebagai Satgas Kopassus Timor Timur (1990), Dangrup A Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana (1995), dan Kasgartap-1 Ibu kota (1996).
Karier Sjafrie makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kasdam Jaya pada tahun 1996.
Pada tahun 1997, Sjafrie ditunjuk untuk menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Satu tahun kemudian, ia dipercaya mengisi kursi jabatan sebagai Aster Kasum TNI.
Setelah itu, jenderal asal Makassar ini didapuk sebagai Sahli Polhukam Panglima TNI pada 1998.
Pada tahun 2001, Sjafrie kemudian diamanahkan untuk menjabat Koorsahli Panglima TNI.
Lalu, ia diangkat menjadi Kapuspen TNI pada tahun 2002.
Barulah di tahun 2005 Letjen Sjafrie Sjamsoeddin diutus menjabat sebagai Sekjen Dephan hingga masa pensiunnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Prabowo Beri Amnesti, KPK Nyatakan Proses Hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dihentikan |
![]() |
---|
BPS: Tanah Papua Masuk Kategori Tingkat Kemiskinan Terendah se-Indonesia |
![]() |
---|
Air Mata Ribka Haluk di Wamena: Saat Isolasi Udara Papua Runtuh dan Harapan Bersemi |
![]() |
---|
VIRAL Pernyataan Rasis soal Manusia Purba, Anastasya Rosalinda Didesak Klarifikasi dan Proses Hukum |
![]() |
---|
Ratusan Mahasiswa Puncak se-Jabodetabek Geruduk Kantor Kemendagri, Ada Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.