Info Papua Tengah
RICUH di Puncak Jaya, Kapolda Papua Tengah Jumpai Forkopimda dan Perwakilan Massa Pendukung Paslon
Jangan kita mudah terhasut dan terprovokasi oleh oknum-oknum yang memang ingin mengacaukan situasi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Kepala Kepolisian Daerah Papua Tengah, Brigjen Alfred Papare melaksanakan pertemuan dengan para Forkopimda dan perwakilan massa pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya, Kamis (6/2/2025).
Alfred Papare dalam arahannya mengatakan, "maksud dan tujuan saya bersama rekan-rekan PJU Polda Papua Tengah datang langsung ke Kabupaten Puncak Jaya untuk memastikan situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif pasca aksi saling serang dan pembakaran puluhan rumah yang terjadi kemarin."
"Nantinya kami juga akan mendengarkan aspirasi dari Para Forkopimda terutamanya dari masing-masing perwakilan paslon baik 1 maupun 2 agar kedepannya tidak ada lagi permasalahan timbul akibat Pilkada," katanya.
Ia menghimbau kepada masing-masing pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya agar tetap kawal dan pantau terus putusan dari Mahkamah Konstitusi terkait Pilkada 2024.
Baca juga: BREAKING NEWS: Konflik Politik Pecah di Puncak Jaya Papua Tengah, Satu Tewas dan 55 Terkena Panah
"Jangan kita mudah terhasut dan terprovokasi oleh oknum-oknum yang memang ingin mengacaukan situasi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya," terang Kapolda Papua Tengah.
Dirinya bersama personel tetap berada di Puncak Jaya sampai situasi betul-betul aman dan kondusif.

"Nantinya juga kami akan terus mengintensifkan kegiatan patroli skala besar dan akan lakukan razia terhadap siapa saja yang masih membawa alat tajam maupun alat perang " pungkas Papare.
Dipicu gugatan ke MK, Satu Tewas dan 55 Terkena Panah
Konflik antar pendukung pasangan calon bupati nomor urut 1 dan 2 di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, pecah pada Rabu (5/2/2025).
Konflik tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, dan 55 orang dikabarkan luka-luka akibat terkena anak panah.
Kini, 55 korban telah dievakuasi ke RSUD Mulia.
Sementara jenazah korban tewas dari kubu Paslon 01 kabarnya dikremasi atau dibakar.
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, konflik horizontal tersebut buntut informasi yang belum jelas soal keputusan hasil sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
Saat ini kondisi perekonomian dan aktifitas masyarakat lumpuh total.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.