ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Jayawijaya

Pemkab Jayawijaya bentuk Tim Peneliti Implementasi Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif

PLT Sekda Kabupaten Jayawijaya Pilatus Langowan dalam acara yang berlangsung di Hotel Cartika Wamena, Senin (10/2/2025) mengatakan, semangat ekonomi

Penulis: Amatus Hubby | Editor: Marius Frisson Yewun
Tribun-Papua.com/Humas Pemkab Jayawijaya
PENGEMBANGAN EKONOMI JAYAWIJAYA : Plt Sekda Jayawijaya, Pilatus Lagowan (tengah) ketika memberikan sambutan pada seminar pengembangan ekonomi masyarakat, Senin (10/02-2025). Kegiatan itu diharapkan memacu perekonomian masyarakat semakin berkembang. 

Dalam hubungannya dengan peran serta masyarakat, terutama kaum perempuan, sambungnya, menunjukkan bahwa partisipasi kaum perempuan masih tergolong rendah dibandingkan dengan laki-laki.

Baca juga: Ini Hasil Pertemuan Pencaker dan DPR Provinsi Papua Tengah

"Data pertumbuhan ekonomi kreatif menunjukkan, partisipasi perempuan tiga kali lebih rendah dibandingkan laki-laki. Kaum perempuan hanya memiliki proporsi 32,76 persen. Hal ini banyak diakibatkan kesenjangan upah antara kaum perempuan dan laki-laki, terbatasnya akses digital dan persaingan mengakses modal untuk pengembangan usaha, namun pemda terus berusaha bagi mereka,"ujarnya.

Dia menambahkan, produk Noken yang merupakan kearifan lokal sudah ada secara turun-temurun. Dan mempunyai daya jual tinggi di bidang pariwisata seperti yang dimiliki warga asli Baliem. 

Baca juga: Serahkan DPA, Pj Bupati Biak Numfor Minta Pimpinan OPD Tingkatkan Kinerja

Produk Noken ini sudah dimasukkan menjadi produk asli warga Baliem dalam undang-undang Otonomi Khusus Papua No.21 tahun 2021. Juga sudah mendapat pengakuan UNESCO, sehingga perlu dilindungi dan dikembangkan. Bupati menjelaskan, Noken mempunyai fungsi penting bagi masyarakat asli Papua. 

Noken digunakan oleh masyarakat sebagai tempat penyimpanan berbagai hasil perkebunan yang akan dijual ke pasar, juga sebagai alat untuk menggendong bayi maupun hewan ternak seperti babi. Selain itu, Noken juga digunakan sebagai simbol ucapan selamat datang, selamat jalan dan souvernir kepada kerabat atau tamu.

Baca juga: Dua Fraksi DPR Papua Tengah Ajak Masyarakat Dukung Program Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih

Khusus masyarakat asli Baliem, sambungnya, Noken selalu digunakan pada acara-acara kelahiran, perkawinan, kematian, hiasan, dan pembuatan pakaian adat. Untuk membuat Noken, kaum perempuan Baliem bekerja sambil menggendong bayi/anak, berjualan di pasar dan pada saat berkebun.

Dengan keunikan motif yang berbeda-beda untuk setiap daerah, katanya menjelaskan, perempuan Baliem mampu berkreasi atau mempunyai daya cipta tinggi.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved