ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Pegunungan

Tolikara Siap Jadi Percontohan MBG Sebab Sudah Dilakukan dan Berjalan Lancar Hingga 2024

”Tolikara menjadi pilot proyek dalam memberikan MBG atau menjadi rujukan. Tolikara bisa menjadi prioritas dalam memberikan anggaran karena tolikara

|
Tribun-Papua.com/istimewa
MBG DI PAPUA: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara, Dr.Yosua Noak Douw,S.Sos,.M.Si saat di Wamena, Selasa, (11/3/2025). Yosua memastikan Tolikara siap menjadi daerah percontohan penerapan MBG sebab sudah pernah dilakukan program serupa dan berhasil tanpa mendapat penolakan. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marius Frisson Yewun

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan siap menjadi daerah percontohan penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebab program serupa yang dinamakan Sarasehans pernah dilakukan sejak 2023 hingga 2024 berjalan lancar tanpa ada protes.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara, Dr.Yosua Noak Douw,S.Sos,.M.Si saat di Wamena, Selasa, (11/3/2025) mengatakan sarasehans itu dilakukan setiap Senin hingga Jumat.

Baca juga: Wakil Bupati Yapen Roi Palunga Tinjau Akses Penyebrangan Terputus Akibat Banjir di Korombobi

”Tolikara menjadi pilot project dalam memberikan MBG atau menjadi rujukan. Tolikara bisa menjadi prioritas dalam memberikan anggaran karena Tolikara sudah melakukan program MBG selama ini dengan baik dengan nama saransehans,”ujarnya.

Untuk melancarkan Sarasehans, pemerintah menggandeng ibu-ibu dari gereja, ibu-ibu masjid, ikatan bidan, dharma wanita, bhyangkari dan persit dan sejauh ini berjalan lancar tanpa mendapat penolakan dari siapapun.

Baca juga: Ini Nama-nama Anggota Dewan yang Bakal Jadi Pimpinan DPR Kabupaten Mimika 

“Jadi jika ada apa–apa terhadap siswa yang mengkonsumsi makanan, kita langsung tanyakan kepada kelompok yang bertangung jawab terhadap sekolah itu, sehingga sejauh ini telah terlaksana dengan baik, walupun anggaran terbatas,”katanya.

Yosua mengharapkan tambahan dana dari pemerintah pusat kepada Pemkab Tolikara sehingga lebih banyak lagi sekolah yang tersentuh program Sarasehans yang nantinya dikolaborasi dengan MBG.

Baca juga: Bali United Tumbang di Kandang, Teco Ungkap Penyebab Kekalahan Timnya dari PSBS Biak

Program itu memberikan dampak positif untuk peningkatan pendidikan di sana sebab hampir setiap hari sekolah, jumlah pelajar masuk sekolah sangat banyak, dibanding di sekolah lain yang belum tersentuh program itu.

“Sekolah yang sudah mengikuti MBG ini benar-benar dipenuhi banyak murid diikuti 8 sekolah yang ada di Tolikara. Yang tadinya jarang ke sekolah sekarang sudah mulai banyak aktif di sekolah,”jelasnya.

Baca juga: Polisi Gagalkan Pengiriman 17 Senpi dan 3.573 Amunisi ke KKB Lintas Provinsi

Terkait menu yang disiapkan, seluruhnya menggunakan pangan local di sana seperti keladi, singkong, ubi jalar bahkan buah-buah seperti nenas.

”Ini juga kami mengunakan anjuran dari badan gizi sehingga tidak salah,”katanya.

Baca juga: Bupati Markus Mansnembra Janji Dorong Pemekaran Pulau Numfor

Kepala Bappeda Tolikara Dr.Imanuel Gurik mengatakan, program sarasehans merupakan program lanjutan dari Program 1000 hari pertama kelahiran (HPK) yang merupakan terobosan Bupati Usman G. Wanimbo, dan program sarasehans akan dilanjutkan dengan program pemerintah nasional yaitu makanan bergizi gratis (MBG).

Baca juga: Warga Bojonegoro Pemasok Amunisi KKB Papua Ditangkap, Polisi Buru Jejak Pabrik Ilegal

Kami sudah mempunyai cara untuk bagaimana mengelola program pemerintah MBG, sehingga untuk Tolikara prioritas atau kekhususan dari sisi anggaran pusat, dan akan jadi icon Papua Pegunungan,”pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved