Info Puncak Jaya
Puncak Jaya Menuju Damai, Pj Bupati Yopi Murib Imbau Semua Pihak Akhiri Konflik Pilkada
Imbauan ini disampaikan Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib lewat rekaman suara yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (24/3/2025).
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Masyarakat Puncak jaya diminta menahan diri serta menjaga keamanan bersama di tengah perselisihan hasil Pilkada 2024.
Imbauan ini disampaikan Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib lewat rekaman suara yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (24/3/2025).
"Kami pemerintah sudah melakukan pendekatan, walau tidak bisa sampai mengintervensi perdamaian lewat ranah adat," ujar Yopi.
Selain itu, aparat keamanan juga telah menyita ribuan alat tajam lewat razia guna mengantisipasi konflik berkepanjangan.
Partoli rutin juga dilakukan untuk menekat potensi kericuhan akibat sengketa hasil pilkada yang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Konflik Pendukung Calon Bupati Puncak Jaya Pecah, Kapolda: 9 Orang Meninggal dan 428 Luka-luka
Diketahui, konflik antar pendukung pasangan calon bupati di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, telah merugikan publik selama tiga bulan terakhir.
Pada Senin (3/3/2025), bentrok antar kubu pendukung pecah. Mereka saling serang menggunakan alat perang meliputi panah, samurai, parang, dan kertapel.
Akibat konflik ini, rumah warga jadi sasaran. Massa membakar sejumlah unit rumah.
Ironisnya, seorang warga bernama Agus Kogoya (25) tewas dibacok oleh orang tak di kenal saat terjadi konflik.
Merespon hal ini, Yopi menegaskan menjaga keamanan dan kedamaian bukan hanya tugas pemerintah dan aparat keamanan, tetapi juga masyarakat.

"Saya heran kenapa pembakaran justru di malam hari. Padahal kami sudah imbau kedua kubu untuk menahan diri. Kami curiga ada pihak ketiga memanfaatkan ini," ujarnya.
Meski begitu, Yopi memastikan situasi Puncak Jaya dua minggu terakhir sudah relative kondusif.
Baca juga: Puncak Jaya Mencekam, Konflik Pilkada Pecah: Rumah Dibakar, Seorang Warga Tewas Dibunuh
Sebelumnya, konflik antar pendukung pasangan calon bupati nomor urut 1 dan 2 di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, pecah pada Rabu (5/2/2025).

Konflik tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, dan 55 orang dikabarkan luka-luka akibat terkena anak panah.
Sebanyak 55 korban telah dievakuasi ke RSUD Mulia.
Sementara jenazah korban tewas dari kubu Paslon 01 kabarnya dikremasi atau dibakar.
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, konflik horizontal tersebut buntut informasi yang belum jelas soal keputusan hasil sidang di Mahkamah Konstitusi (MK). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.