ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Obat Malaria

Setelah Kosong Sejak Maret, Kemenkes Segera Kirim Obat Biru Untuk Masyarakat Mimika

Ia pun menyampaikan bahwa bulan Juni atau minggu depan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia akan kembali mengirimkan obat biru tersebut. 

Tribun-Papua.com/istimewa/Kompas.com
PENYAKIT MALARIA : Nyamuk anopheles, pembawa parasit Plasmodium sp. yang menyebabkan penyakit malaria(scientistsagainstmalaria.net) 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Feronike Rumere 

TRIBUN-PAPUA.COM, MIMIKA - Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra tanggapi terkait kekosongan obat malaria DHP-Frimal (obat biru) di setiap fasilitas pelayanan kesehatan (Faskes) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. 

Kekosongan obat biru ini sudah terjadi sejak Maret 2025 lalu. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan obat malaria D-arteep Dispersible berwarna putih sebagai pengganti sementara. 

Baca juga: DPR Soroti Lambannya Penyerapan APBD Papua Pegunungan, Pemerintah Diminta Kerja Cerdas

Obat biru menjadi obat yang paling dibutuhkan di Kabupaten Mimika, mengingat Mimika merupakan salah satu penyumbang penyakit malaria tertinggi di Indonesia. Sehingga pihaknya berupaya agar ketersediaan obat biru dapat terpenuhi. 

Reynold mengatakan obat malaria D-arteep Dispersible berwarna putih mempunyai fungsi dan dosis yang sama dengan obat biru. Ia pun menyampaikan bahwa bulan Juni atau minggu depan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia akan kembali mengirimkan obat biru tersebut. 

Baca juga: Viktor Yeimo : Konflik Bersenjata di Papua Dipelihara Oleh Elit Untuk Meraup Keuntungan

"Fungsinya sama dan jumlah dosisnya juga sama. Mungkin jumlahnya itu terkesan banyak. Mudah-mudahan dalam Juni, Kemenkes bisa mengirimkan obat biru," kata Reynold Ubra saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (03/06/2025). 

Terkait obat biru ini, Dinas Kesehatan dan Kemenkes selalu berkomitmen untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Timika. Reynold pun mengaku telah mengkoordinasikan hal tersebut dengan Kemenkes dan tinggal menunggu pengiriman saja karena obat tersebut stoknya dari nasional. 

Baca juga: Lalu Lintas Penumpang di Bandara Sentani Jayapura Turun 13 persen Jelang Idul Adha

"Minggu lalu kami kebetulan ada rapat terkait malaria dan masalah obat dan saya sampaikan itu. Yang jelas komitmen kami dan kemenkes adalah memenuhi kebutuhan kita di Timika," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved