Pemkab Tolikara Gandeng RS Dian Harapan Untuk Menyediakan Layanan Kesehatan Kepada OAP

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya Orang Asli Papua (OAP). 

Dalam upaya tersebut, Pemkab Tolikara resmi menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Dian Harapan, Jayapura, untuk memberikan pelayanan kesehatan rujukan bagi warga Tolikara yang membutuhkan.

Baca juga: Pasca Penembakan di Jayawijaya, GKI Imbau Jemaat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Bupati Tolikara Willem Wandik, S.Sos dan Direktur RS Dian Harapan, dr. Jon C. F. Paat, M.Kes., MMR., FISQua di Ruang Rapat RS Dian Harapan pada Selasa, (03/05/2025) lalu. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tolikara Yotam Wonda, S.H., M.Si, Ketua DPRD, Sekda, dan sejumlah pejabat terkait.

“Kerja sama ini sangat penting karena satu nyawa di Tanah Papua sangat berharga. Di Tolikara, akhir-akhir ini angka kematian meningkat. Dengan adanya kerja sama ini, kami ingin memastikan warga kami mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai,” ujar Bupati Willem Wandik melalui siaran pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis, (5/6/2026).

Baca juga: Bupati Kepulauan Yapen Instruksikan Pembayaran Gaji ASN Tepat Tanggal 1 Setiap Bulan

Bupati juga mengimbau masyarakat Tolikara untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia di RS Dian Harapan. Ia menyebutkan bahwa pihak rumah sakit juga siap membantu pengurusan BPJS bagi warga yang belum memilikinya.

Wakil Bupati Yotam Wonda menambahkan, kerja sama ini sangat membantu mahasiswa asal Tolikara yang sedang menempuh pendidikan di Jayapura dan sekitarnya.

Baca juga: 2 Anak dan 1 Orang Dewasa Meninggal Saat Tabrakan Kendaraan, Warga Mimika Palang Jalan

“Seringkali adik-adik mahasiswa kesulitan biaya saat sakit. Dengan kerja sama ini, mereka bisa mendapat layanan tanpa khawatir biaya. Ini bentuk perhatian pemerintah kepada generasi muda Tolikara,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Tolikara kini lebih fokus pada upaya penyelamatan nyawa daripada bantuan biaya duka.

Baca juga: Kesaksian Kepala Kampung : Penembakan Warga di Kuantapo, Jayawijaya Baru Pertama Kali Terjadi

“Sudah saatnya kita bergeser dari budaya bantu duka ke budaya bantu hidup. Lebih baik kita cegah kematian daripada menangisi kepergian,” tegas Yotam.

Sementara itu, Direktur RS Dian Harapan, dr. Jon C. F. Paat, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Pemkab Tolikara. Ia menyatakan bahwa kerja sama ini selaras dengan visi RS Dian Harapan dalam memberikan pelayanan inklusif dan humanis, terutama bagi masyarakat pegunungan Papua.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pasien yang tidak memiliki BPJS agar tetap bisa mendapat layanan. Yang penting ada identitas sebagai warga Tolikara, kami akan layani,” ujar dr. Jon.

Untuk meningkatkan efektivitas pelayanan, ia juga meminta adanya koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan Tolikara, RSUD Karubaga, dan RS Dian Harapan, terutama dalam hal administrasi dan data pasien.

Baca juga: Pemkab Kepulauan Yapen Berikan Bantuan Hewan Kurban Kepada Umat Muslim yang Menyambut Idul Adha

“Dengan komunikasi yang baik, proses pelayanan tidak akan terhambat oleh urusan birokrasi. Kami siap bersinergi,” tandasnya.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat Tolikara, baik yang berada di kampung halaman maupun yang sedang studi di luar daerah.(*)