Papua Pegunungan Canangkan Pembangunan 10 Ribu Rumah Transmigrasi OAP, Dimulai Dari Yahukimo

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan secara resmi mencanangkan pembangunan 10 rubu unit rumah untuk transmigrasi lokal Orang Asli Papua (OAP) yang tersebar di delapan kabupaten. Peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis di Kabupaten Yahukimo, Jumat, (14/06/2025). 

Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, menyatakan bahwa program ini menyasar OAP yang selama ini tinggal di distrik-distrik pegunungan dan belum memiliki rumah layak huni.

Baca juga: Atasi Keterisolasian, Pemkab Tolikara Minta Penambahan Rute Penerbangan Perintis ke Distrik

“Dari 10 ribu unit, 1.000 rumah khusus untuk masyarakat di Yahukimo. Ini ditujukan bagi warga dari distrik di gunung yang pindah ke kota. Saat ini, satu rumah bisa dihuni oleh 2–4 keluarga. Ini bukti bahwa rumah sangat dibutuhkan,” ujar Pahabol, yang juga mantan Bupati Yahukimo dua periode itu melalui rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu, (14/06/2025).

Delapan kabupaten penerima program ini yaitu: Yahukimo, Jayawijaya, Yalimo, Tolikara, Lani Jaya, Pegunungan Bintang, Mamberamo Tengah, dan Nduga.

Baca juga: Pemerintah Canangkan Yahukimo Jadi Lumbung Padi Provinsi Papua Pegunungan

Pahabol menjelaskan, program ini awalnya hanya mengusulkan 4.500 unit rumah. Namun setelah komunikasi intensif dengan pemerintah pusat, jumlahnya meningkat bertahap hingga mencapai 10 ribu unit.

“Kita naik tangga, dari 4.500 ke 7.000 hingga kini 10.000 rumah. Ini jawaban dari doa-doa kita. Terima kasih kepada Kementerian Perumahan,” katanya.

Baca juga: Masyarakat Sulit Beraktivitas, Bupati dan DPRD Didesak Bersuara Atas Operasi Militer di Wamena

Ia menegaskan bahwa program ini bukan transmigrasi dari luar Papua, melainkan murni untuk transmigrasi lokal OAP. 

“Transmigrasi ini adalah lokal, khusus orang asli dari pegunungan. Tahun 2005 saya turunkan mereka ke kota Dekai, tapi sampai hari ini mereka belum punya rumah,” ungkapnya.

Baca juga: Pesan PTFI saat Penutupan Expo Exhibition 2025: Kolaborasi Hentikan Polusi Sampah Plastik

Untuk memastikan kenyamanan dan kelayakan, rumah yang dibangun akan terdiri dari dua tipe: tipe 56 dan tipe 75, menyesuaikan dengan budaya dan jumlah penghuni rumah khas Papua. “Rumah type 36 tidak cocok untuk Papua karena satu rumah biasanya dihuni oleh banyak keluarga, apalagi kepala suku,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menyampaikan rasa syukur atas perhatian besar Pemprov Papua Pegunungan terhadap masyarakat Yahukimo.

Baca juga: Kepala Daerah, DPR dan MRP Papua Pegunungan Dinilai Bungkam Soal Kamtibmas Jayawijaya

“Ini kunjungan pertama provinsi dan langsung memberi 1.000 rumah. Kami harap bisa ditambah hingga 1.300 unit. Bantuan type 35 sebelumnya tidak cocok, jadi kami ubah jadi type 45 dengan DAU dan Otsus. Ke depan, kami harap langsung dapat type besar dari pusat,” ujarnya.

Dalam acara peletakan batu pertama ini turut hadir perwakilan dari enam kementerian: Kementerian Pertanian, PU, Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kehutanan, dan Transmigrasi.

Baca juga: SSB Papua United dan Putra Yaebhu Nendali Raih Juara di Freeport Grassroots Tournament 2025

Pembangunan 10 ribu rumah ini akan dilakukan bertahap dalam kurun waktu tiga tahun.(*)