OPM
TNI Tembak Mati Petinggi OPM Wilayah Intan Jaya
TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Cilangkap Jakarta Timur, Sabtu 5 Juli 2025, menceritakan kronologis awal pengejan anggota TNI
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dalam suatu operasi terukur yang dilakukan pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025, di Kampung Baitapa, Distrik Baitapa, Kabupaten Intan Jaya, satuan gabungan TNI kembali melumpuhkan tokoh separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Enos Tipagau, yang diketahui menjabat sebagai Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Cilangkap Jakarta Timur, Sabtu 5 Juli 2025, menceritakan kronologis awal pengejaran anggota TNI terhadap Enos ke arah perbukitan di kabupaten ini, hingga pada pukul 07:16 WIT mereka berhasil melakukan tindakan tegas terukur yang mengakibatkan Enos Tipagau tewas di lokasi. Tidak ada korban dari pihak TNI maupun masyarakat sipil.
Baca juga: MDF Serap Aspirasi Masyarakat Sambil Borong Jualan di Pasar Aroro Iroro Serui
Pihak TNI menyebut Enos Tipagau tercatat dalam daftar pelaku kekerasan bersenjata atas serangkaian aksi brutal, seperti penembakan warga sipil termasuk petani, pekerja bangunan, dan tokoh agama local di Intan Jaya. Bahkan, disebut kelompoknya kerap membunuh masyarakat asli Papua yang mendukung kehadiran negara, tanpa ragu sedikit pun.
Selain itu, kelompok Kodap VIII Soanggama di bawah kepemimpinan Enos Tipagau, disebut juga melakukan pembakaran rumah warga, honai adat, sekolah, dan puskesmas, menyandera warga serta tenaga kerja proyek infrastruktur, menyiksa, menjadikan mereka tameng hidup, hingga membunuh secara kejam untuk menimbulkan propaganda ketakutan.
Baca juga: Gelar Rakerda di Biak, Partai NasDem Fokus Perkuat Peran Hingga ke Kampung
Tidak hanya itu, kelompok Enos disebut sering melancarkan serangan mendadak ke pos TNI/Polri dengan melibatkan remaja dan anak muda sebagai tameng tempur. Dalam setiap aksinya, kelompok ini menyebarkan propaganda provokatif, hoaks, dan video manipulatif untuk membakar sentimen anti-pemerintah dan memecah belah persatuan bangsa. “Tindakan biadab mereka bukan hanya mengancam keamanan nasional, tetapi juga menghancurkan masa depan masyarakat Papua itu sendiri,” tambah Kapuspen TNI.
Barang bukti yang diamankan dari lokasi operasi meliputi enam anak panah, satu busur panah, dua unit telepon genggam, satu speaker, satu noken, satu kalung, dan satu bendera Bintang Kejora. Tidak ada korban dari pihak aparat maupun warga sipil dalam operasi ini. TNI berharap tewasnya Enos Tipagau menjadi momentum penting dalam melemahkan jaringan teror bersenjata Kodap VIII Soanggama, sekaligus membuka ruang damai dan percepatan pembangunan di tanah Papua.
Baca juga: MRP Harap Pemerintah Berikan Pemahaman Hukum Kepada Masyarakat Papua Tengah
Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari konsistensi TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya.“Operasi ini dilakukan secara terukur, berdasarkan informasi dari masyarakat yang akurat. Tindakan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk melindungi rakyat Papua dari aksi kekerasan kelompok separatis bersenjata yang kerap menebar teror terhadap masyarakat sipil,” tegasnya.
Lebih lanjut Kapuspen TNI menegaskan bahwa keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama dalam setiap pelaksanaan tugas . “TNI tetap menjunjung tinggi prinsip legalitas, kehati-hatian, serta perlindungan terhadap warga sipil dalam setiap operasi di wilayah Papua,” ujar Kapuspen.
Baca juga: Pemprov Papua Pegunungan Bentuk Panitia HUT RI ke-80, Siap Gelar Perayaan Meriah
TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.