ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dandim 1702 Jayawijaya

Dandim Jayawijaya Respon Penolakan Masyarakat Terkait Keberadaan TNI

"Masyarakat Ibele yang diwakili oleh beberapa tokoh menyatakan secara tegas menolak kehadiran TNI non-organik, khususnya Satuan Tiga D, karena menurut

Penulis: Amatus Hubby | Editor: Marius Frisson Yewun
Tribun-Papua.com/Amatus Huby
PENOLAKAN TNI - Suasana Anggota DPRK Jayawijaya saat melakukan Hearing Dialog bersama wakil bupati Jayawijaya, Dandim 1702 dan Kapolres serta masyarakat asal Distrik Ibele pada Senin, (14/7/2025). Masyarakat menolak penempatan TNI non organik di distrik mereka sebab kehadiran aparat membuat trauma. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Amatus Huby 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAWIJAYA – Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Arh Reza, Mamoribo menanggapi penolakan masyarakat Distrik Ibele terhadap rencana penempatan pasukan TNI non-organik di wilayah mereka. Penolakan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat DPRD Kabupaten Jayawijaya,Papua Pegunungan pada Senin (14/7/2025).

Baca juga: Kerusakan Trafo dan Pohon Tumbang Penyebab Pemadaman Listrik di Serui Yapen

"Masyarakat Ibele yang diwakili oleh beberapa tokoh menyatakan secara tegas menolak kehadiran TNI non-organik, khususnya Satuan Tiga D, karena menurut mereka keberadaan tersebut memicu trauma berkepanjangan," katanya.

Warga menilai beberapa kegiatan aparat di wilayah mereka telah menimbulkan ketakutan dan menyakiti hati rakyat. Penolakan tersebut disampaikan secara langsung oleh ketua forum adat dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Baca juga: Inspektorat dan Polres Biak Rilis Hasil Audit Dana BOK Puskesmas Paray

Menanggapi hal itu, dia menegaskan bahwa TNI tetap berpegang teguh pada tugas negara dan komando satuan atas.

"Kami tetap akan bertindak secara terukur dan profesional. Tidak akan sekali-kali menakuti atau menyakiti masyarakat, sebagaimana yang diamanatkan dalam delapan wajib TNI dan Santi Aji sebagai pedoman dalam bersosialisasi dengan rakyat,"terangnya.

Baca juga: Merauke Hari Ini Cerah, Waspada Angin Kencang

Dandim juga menjelaskan bahwa keberadaan TNI di wilayah Ibele dan sekitarnya merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan, mengingat kawasan tersebut kerap menjadi jalur perlintasan kelompok bersenjata.

"Satgas menilai bahwa daerah sekitar Ibele, Walaik, Tailarek, Pelebaga dan Habema adalah wilayah perlintasan kelompok OPM Kodap III Ndugama Pimpinan Egianus Kogeya. Beberapa peristiwa dalam satu hingga dua bulan terakhir juga memperkuat analisis kami, seperti penembakan anggota Polantas di RSUD Wamena dan pembunuhan dua warga sipil di lingkungan gereja Air Garam," jelasnya.

Baca juga: Gubernur John Tabo dan Bupati Biak Bahas Kerjasama Ekonomi Antardaerah

Ia menambahkan bahwa penempatan pasukan dilakukan demi membantu tugas Polres Jayawijaya dalam menjamin keselamatan warga.

Terkait aspirasi masyarakat yang menolak keberadaan TNI non-organik, Danrem memastikan pihaknya akan menyampaikannya kepada komando atas sesuai jalur komando.

Baca juga: Bupati Biak Ajak Guru dan Orang Tua Bentuk Anak Sambut Persaingan Kerja

"Kami tetap akan laporkan ke satuan atas. Kita tunggu saja seperti apa jawaban dan tindak lanjutnya dari pusat,"pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved