Batik Air
DPRP Papua Tengah Sambut Operasional Boeng Batik Air di Nabire
Kehadiran pesawat boeng merupakan harapan seluruh masyarakat di Papua Tengah untuk mempermudah mereka
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Marius Frisson Yewun
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Pada 17 Juli 2025, Pesawat Batik Air A320, uji operasional pesawat (proving flight) di Bandara Douw Aturure Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Uji coba ini dilakukan berdasarkan surat persetujuan slot time dari Dirjen Perhubungan Udara kepada maskapai Batik Air. Pesawat ini dijadwalkan landing untuk uji coba lapangan pacu Bandara Nabire pada, pukul 10.15 WIT.
Baca juga: GBH Wamena Peringati HUT Melalui Bakti Sosial ke Rumah Ibadah dan Panti Asuhan
Setelah uji coba, pesawat ini akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Mimika.
Wakil Ketua II DPR Papua Tengah, Petrus Izaak Suripatty mengapresiasi Pemprov Papua Tengah yang telah memberi kesempatan untuk maskapai berbadan besar mendarat di Nabire.
Baca juga: Polda Papua Siap Dukung TRC BPBD Untuk Melayani Korban Bencana
"Ini merupakan jembatan untuk mobilisasi, baik untuk penumpang, maupun barang, sehingga saya yakin ada kemudahan untuk sisi harga barang yang murah di Papua Tengah, dan saya yakin itu," kata Petrus kepada Tribun-Papua.com, Rabu, (16/7/2025).
Kehadiran pesawat boeng merupakan harapan seluruh masyarakat di Papua Tengah untuk mempermudah mereka dalam melakukan transportasi udara.
Baca juga: 4 Zodiak yang Dikenal Sabar, Cancer Tetap Tenang Meski Alami Gejolak Emosi
"Contohnya, saat belum ada pesawat berbadan besar, kita mau ke Jakarta saja menghabiskan waktu yang cukup lama dan tenaga yang cukup lama, untuk itu dengan kehadirannya pesawat tersebut, merupakan terobosan besar yang telah dilakukan," ujarnya.
Petrus berharap, dengan adanya pesawat berbadan lebar, kiranya ada pengembangan-pengembangan yang dilakukan lagi di bandara Nabire, seperti apron dan lain sebagainya.
Baca juga: Pemkab Jayapura Tertibkan Parkir Liar dari Jalan Hawai hingga Doyo Lama
Kemudian, perlu juga dilakukan pengembangan terhadap bandara keberangkatan maupun kedatangan, agar kedepan berbagai pesawat berbadan besar, selain yang ada saat ini, dapat masuk lagi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.