6 Fakta Kematian Dokter Mawar di Nabire, Keluarga Ungkap Kejanggalan hingga Menkes Janji Usut Tuntas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rumah duka dan foto almarhuma dr Mawartih Susanty di Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang - Berikut sejumlah fakta mengenai kasus kematian dokter spesialis paru bernama Mawartih Susanti yang ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023) malam.

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang dokter paru bernama Mawartih Susanti ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/3/2023).

Ia ditemukan tewas di atas tempat tidurnya oleh seorang saksi yang hendak menjemput korban ke tempat praktik.

Dokter Mawar merupakan dokter asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Namun, hingga kini belum diketahui pasti penyebab kematian Dokter Mawar.

Baca juga: Tidak Ada Dokter, Puskesmas Popugoba Jayawijaya Minta Pemerintah Segera Kirim Nakes

Suasana rumah duka almarhumah dr Mawartih Susanty di Jl Manuruki II, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (13/3/2023) siang. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA)

Berikut sejumlah fakta mengenai kasus kematian Dokter Mawar:

1. Keluarga Ungkap Kejanggalan

Perwakilan keluarga almarhum, Mayor Inf Sermon Runtuk menyebut adanya kejanggalan terkait kematian Dokter Mawar.

"Pada tanggal 9 Maret 2023, kami keluarga di Makassar dikagetkan oleh berita dari Nabire bahwa anak terkasih kami, Dokter Mawar telah meninggal dunia," ucap Sermon, seperti dikutip dari Tribun Timur.

"Saya menghubungi keluarga, mereka mengatakan bahwa informasi itu tidak benar. Karena besoknya (Dokter Mawar) memiliki tugas kerja di Jogja. Namun pada tanggal 10 Maret, jenazah tiba di Makassar. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses autopsi," lanjutnya.

Setelah pihak keluarga melihat langsung kondisi jenazah Mawartih, ditemukan tanda-tanda kejanggalan atas kematian dokter spesialis paru tersebut.

"Setelah dibuka, kami menemukan banyak tanda-tanda yang tidak bisa kami ungkapkan pada saat ini," jelasnya.

"Untuk itu, kami keluarga sangat berharap agar kasus ini terungkap dengan jelas, benar, dan adil terhadap almarhumah," pinta Sermon.

Sementara itu, seorang kerabat yang ada di rumah duka mengatakan ada dugaan tanda-tanda kekerasan yang dialami Dokter Mawar.

"Kalau dilihat dari fotonya (almarhumah), memang ada tanda-tanda (kekerasan), tetapi hasil autopsi yang akan mengungkapkan kebenarannya," ucap seorang kerabat.

Baca juga: Mahasiswa Kesulitan Biaya Hidup, Dinkes Provinsi Papua Dorong Pembukaan Jurusan Dokter Spesialis

2. Kata PDPI Cabang Papua soal Adanya Luka Lebam

Halaman
123

Berita Terkini