ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Biak Numfor

Wabup Biak Numfor Minta Disdikbud Tingkatkan Pelatihan Ukiran Bagi Masyarakat

kegiatan seperti ini perlu terus dikembangkan agar ke depan bisa memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat,” tegasnya saat dikonfirmasi di

Tribun-Papua.com/Fiona Sihasale
SENI BUDAYA BIAK - Wakil Bupati Biak Numfor, Jimmy C. Kapissa, saat mengunjungi pameran mini yang menyediakan hasil karya peserta pelatihan berupa ukiran patung dan hasil anyaman lainnya, Kamis (18/9/2025). Disdikbud melibatkan seniman untuk melatih warga memahat hasil kerajinan seperti patung dan sebagainya.  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Wakil Bupati Biak Numfor,Provinsi Papua, Jimmy C.Kapissa, mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) yang menyelenggarakan pelatihan anyaman dan ukiran bagi pelaku seni dan budaya, khususnya pengrajin lokal serta para pemuda di daerah tersebut.

Menurutnya, pelatihan ini sangat penting karena tidak hanya melatih keterampilan mengukir dan menganyam, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui karya seni khas Biak. 

Baca juga: BEM UNIPA Desak Penegak Hukum Investigasi Kasus Rasisme dan Penembakan di Yalimo

“Saya memberikan apresiasi karena kegiatan seperti ini perlu terus dikembangkan agar ke depan bisa memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat,” tegasnya saat dikonfirmasi di Biak, Kamis (18/9/2025)

Wabup menambahkan, hasil karya seni berupa ukiran, patung, anyaman noken, tas, hingga relief khas Biak memiliki nilai budaya sekaligus potensi ekonomi. Karena itu, pemerintah daerah berkomitmen memberi ruang lebih luas bagi seniman dan budayawan lokal untuk terus berkarya. 

Baca juga: Astra Motor Merauke Terima Apresiasi dari Panti Asuhan Abba

"Pemda akan menunjukkan bahwa seniman bukan sekadar pelengkap, tetapi juga pelaku yang mampu memberi income (pemasukan) bagi daerah melalui karya anyaman dan ukiran,” ujarnya.

Ia berharap produk-produk seni dan budaya Biak tidak hanya dipajang, tetapi menjadi bagian dari sektor UMKM yang mendapat pendampingan serta advokasi dari pemerintah. Dengan demikian, karya-karya seperti tas anyaman, tikar, hiasan kepala, mambur, sisir bambu, hingga karya adat lainnya dapat terus lestari dan bernilai guna.

Baca juga: Hingga Agustus, 15 Warga Papua Nugini Ditangkap Polda Papua: Hampir 20 Kg Ganja Disita

Terkait pelestarian seni budaya, pemerintah daerah telah menyiapkan program Seniman Masuk Sekolah (SMS) untuk melibatkan para seniman dalam kegiatan ekstrakurikuler. 

Program ini akan memberi kesempatan bagi anak-anak sekolah untuk belajar langsung keterampilan menganyam, mengukir, memahat, hingga bernyanyi dari para pelaku seni. 

Baca juga: Begini Penjelasan Pemda Yapen terkait Bantuan Studi Mahasiswa

“Dengan SMS, seni dan budaya tidak akan putus oleh waktu dan anak muda kita tetap produktif,” jelas Wabup.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Mapia Biak ini, diikuti 50 peserta yang terdiri dari sanggar seni, pelajar dan pemuda. Selain mengikuti sesi pelatihan, para peserta juga memamerkan hasil karya berupa anyaman, patung, dan ukiran dalam kegiatan tersebut.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved